Warga Sumber Rejo Bergerak Bersama Tekan Angka Stunting, Gotong Royong dan Edukasi Gizi Jadi Kunci Pencegahan

Balikpapan – Upaya menekan angka stunting di Kelurahan Sumber Rejo dilakukan secara menyeluruh melalui gerakan kolaboratif antara pemerintah, kader, dan masyarakat. Tidak hanya lewat pelatihan edukasi gizi, warga juga berinisiatif memberikan makanan tambahan secara swadaya kepada ibu hamil dan balita di lingkungan masing-masing.
Kegiatan Pelatihan Edukasi Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang digelar di aula kantor Kelurahan Sumber Rejo pada Selasa (7/10) menjadi bagian dari penguatan peran kader dalam mendukung program tersebut. Kegiatan diikuti 25 kader TP-PKK dan Posyandu, serta menghadirkan ahli gizi Kota Balikpapan, Irna Nur Hasana, S.G., dan Mei Amelia, S.G.
Camat Balikpapan Tengah Agung Budi Wibowo, Lurah Sumber Rejo Paing, dan Ketua LPM Yudhie Eka Putra turut hadir membuka kegiatan tersebut.
Lurah Sumber Rejo Paing mengatakan, pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang gizi, tetapi juga memperkuat komitmen warga untuk bergerak bersama mencegah stunting di lingkungan masing-masing.
“Kami bersama puskesmas, posyandu, RT, dan masyarakat berupaya menekan angka stunting melalui edukasi dan aksi nyata di lapangan. Walau belum bisa mencapai nol kasus, kami tetap optimistis,” ujarnya.
Menurut data Puskesmas Sumber Rejo, wilayah ini memiliki angka stunting terendah di Kota Balikpapan dengan jumlah bayi dan balita sebanyak 887 orang.
Paing menambahkan, gerakan warga di tingkat RT kini semakin masif. Warga secara mandiri mendata ibu hamil, bayi, dan balita, lalu menggalang gotong royong untuk memberikan makanan tambahan bergizi, seperti buah, sayur, atau makanan siap saji.
“Ini menjadi bentuk kepedulian warga. Tidak hanya menunggu bantuan pemerintah, tapi juga ikut berperan langsung dalam pencegahan stunting,” jelasnya.
Selain itu, kegiatan edukasi gizi rutin terus digelar untuk meningkatkan wawasan masyarakat tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan anak. Paing berharap kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dapat mempercepat penurunan stunting di Balikpapan. (Deb)