ADV PEMKAB KUKAR Kutai Kartanegara

Disperindag Kukar Pantau Bapokting Agustus 2025: Stok Aman, Harga Terkendali

CAPTION: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan stok dan harga bahan pokok penting (Bapokting) di pasaran dalam kondisi aman dan terkendali.



TENGGARONG – Memasuki bulan Agustus 2025, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan stok dan harga bahan pokok penting (Bapokting) di pasaran dalam kondisi aman dan terkendali.

Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menegaskan bahwa pemantauan stok dan harga dilakukan secara rutin setiap pekan oleh petugas lapangan.

Hasil pemantauan terbaru menunjukkan hampir seluruh komoditas pokok di pasar tradisional Tenggarong tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan.

“Berdasarkan data petugas kami, harga bapokting saat ini stabil. Hanya bawang merah yang sempat mengalami kenaikan menjadi Rp 60 ribu per kilogram,” jelas Sayid, Selasa (12/8/2025).

Menurutnya, kenaikan harga bawang merah tersebut bersifat sementara. Biasanya kondisi tersebut terjadi karena faktor musiman, keterlambatan pengiriman, atau penurunan produksi akibat gagal panen di daerah asal.

“Kenaikannya tidak lama, paling hanya satu minggu, setelah itu suplai kembali normal dan harga turun,” tambahnya.

Dari hasil pemantauan Disperindag, sejumlah harga bahan pokok yang tetap stabil antara lain beras Rp 17–18 ribu per kilogram, gula Rp 18 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 18 ribu per liter, telur ayam Rp 60 ribu per piring, dan tepung terigu Rp 14 ribu per kilogram.

Sementara susu kental manis dijual Rp 13 ribu per kaleng, dan mie instan Rp 3.500 per bungkus.
Untuk komoditas daging ayam potong, harga justru mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 30–35 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogram.

Penurunan ini dipengaruhi oleh melimpahnya pasokan dari peternak. “Harga ayam potong memang fluktuatif, tergantung kondisi di kandang. Kalau pasokan melimpah, harga turun. Sebaliknya jika stok terbatas, harga bisa naik,” ungkapnya.

Sayid menambahkan, hingga kini tidak ada laporan kelangkaan bahan pokok dari pedagang maupun masyarakat.

Aktivitas jual-beli di pasar berjalan normal, dan masyarakat tetap melakukan pembelian sesuai kebutuhan harian.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebihan (panic buying) ketika ada kenaikan harga pada salah satu komoditas.

Menurutnya, lonjakan harga pada satu jenis bahan pokok biasanya bersifat sementara dan akan kembali normal setelah pasokan stabil.

“Yang penting masyarakat memahami kondisi di lapangan. Kenaikan harga bisa terjadi karena faktor cuaca, distribusi, atau produksi, tetapi tidak berlangsung lama,” tegasnya.

Dengan pemantauan berkala dan koordinasi bersama pelaku usaha, Disperindag Kukar optimistis ketersediaan dan harga sembako di wilayahnya tetap terjaga hingga akhir tahun, terutama menghadapi momentum peringatan Hari Kemerdekaan dan perayaan hari besar keagamaan mendatang. (*)