ADV PEMKAB KUKAR Kutai Kartanegara



Takbir dan Cahaya Obor Terangi Malam! Pawai Obor Ramadan Kembali Hidup di Mangkurawang

CAPTION: ILUSTRASI- Pawai Obor.



TENGGARONG – Setelah sekian lama redup, nyala obor akhirnya kembali menerangi malam Ramadan di Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong.

Tradisi sakral yang sempat terhenti kini bangkit kembali, membawa nuansa syahdu dan kebersamaan yang telah dirindukan warga.

Pada tahun 2025 ini, pawai obor tidak hanya sekadar simbol, tetapi juga menjadi perwujudan semangat masyarakat Mangkurawang dalam menjaga tradisi dan mempererat tali silaturahmi.

Gema takbir juga menggema di sepanjang jalan, berpadu dengan kilauan obor yang menari di kegelapan malam, menciptakan panorama Ramadan yang begitu menggetarkan hati.

Pelaksanaan pawai obor tahun ini semakin istimewa karena melibatkan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Darul Muthmainnah, yang menjadi motor penggerak kegiatan.

Dukungan penuh dari warga setempat pun meluap, dengan banyaknya peserta yang tak sabar untuk turut serta membawa obor, menyusuri jalan-jalan utama Mangkurawang.

Perjalanan dimulai dari Masjid Darul Muthmainnah, lalu berlanjut menyusuri jalan poros Mangkurawang hingga ke Pasar Mangkurawang, sebelum akhirnya kembali ke titik awal.

Di sepanjang rute, suasana haru dan khidmat digadang akan menyelimuti, sementara warga lain yang tak ikut berjalan turut berdiri di pinggir jalan, menyaksikan dengan takjub dan kagum.

“Kami sudah lama menantikan pawai obor ini kembali. Ada rasa kebersamaan yang luar biasa, menyatu dalam cahaya Ramadan,” ujar seorang warga, Desi, Selasa (11/3/2025).

Pawai obor bukan satu-satunya kegiatan yang menghangatkan Ramadan di Mangkurawang. Tahun ini, rangkaian acara semakin kaya makna, menghadirkan gerakan sahur bersama, yang bertujuan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.

Di setiap sudut kelurahan, kelompok-kelompok warga akan berkumpul sebelum subuh, berbagi makanan sahur dalam kebersamaan yang tak ternilai.

Ini bukan sekadar makan bersama, tetapi juga bentuk nyata dari gotong royong dan kepedulian sosial yang telah lama menjadi ruh masyarakat Mangkurawang.

Sekretaris Lurah Mangkurawang Muhammad Hafiz berharap bahwa tradisi pawai obor ini akan terus menyala, menjadi bagian dari warisan budaya Islam yang tak lekang oleh waktu.

“Kami ingin anak-anak dan generasi muda melihat dan merasakan sendiri bagaimana indahnya Ramadan dalam kebersamaan. Tradisi ini harus terus dijaga, agar semangatnya tak pernah padam,” tandasnya.

Malam di Mangkurawang kini tak lagi sunyi. Kilauan obor kembali menyinari jalanan, takbir menggema di udara, dan semangat Ramadan berkobar dalam setiap langkah warganya. Tahun ini, Ramadan terasa lebih hidup, lebih berwarna, dan lebih bermakna.