Festival Ramadan Maluhu Tiru MTQ, Warga Antusias Ikuti Lomba Islami

CAPTION: Festival Ramadan ke-5 di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, tahun ini semakin meriah dengan beragam lomba Islami yang melibatkan seluruh Rukun Tetangga (RT).
TENGGARONG – Festival Ramadan ke-5 di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, tahun ini semakin meriah dengan beragam lomba Islami yang melibatkan seluruh Rukun Tetangga (RT).
Mengusung konsep Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan bakat dan penguatan nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menyatakan bahwa aneka perlombaan dalam Festival Ramadan ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an, sekaligus menciptakan suasana Ramadan yang lebih semarak dan bermakna.
“Kami ingin setiap RT ikut serta dan mengirimkan wakilnya dalam perlombaan ini. Selain untuk mempererat kebersamaan, festival ini juga menjadi ajang pencarian bakat yang nantinya bisa mewakili Maluhu di tingkat kecamatan maupun kabupaten,” ujarnya, Selasa (11/3/2025).
Festival Ramadan di Maluhu menghadirkan berbagai lomba Islami yang diperuntukkan bagi semua kalangan, baik anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Setiap RT diwajibkan mengirimkan perwakilannya untuk berpartisipasi dalam perlombaan, yang meliputi Lomba Tilawah Al-Qur’an, Lomba Hafalan Surat Pendek, Lomba Adzan, Lomba Dai Cilik, Lomba Kaligrafi Islam, dan Lomba Busana Muslim Anak.
Selain enam kategori utama tersebut, panitia juga menambahkan beberapa lomba tambahan seperti lomba cerdas cermat Islami dan lomba mewarnai kaligrafi untuk anak-anak.
Sejak pendaftaran lomba dibuka, antusiasme warga Maluhu sangat tinggi. Banyak RT yang mulai melakukan seleksi internal untuk mengirimkan wakil terbaik mereka dalam perlombaan.
“Kami sangat senang bisa ikut serta. Anak-anak kami sudah mulai berlatih membaca Al-Qur’an dan hafalan surat pendek sejak beberapa minggu lalu. Ini menjadi kesempatan mereka untuk belajar lebih baik,” ujar salah satu warga.
Dengan konsep MTQ mini di tingkat kelurahan, setiap peserta akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari tokoh agama dan ustaz setempat.
Para pemenang akan mendapatkan trofi dan hadiah menarik, serta berkesempatan untuk mengikuti seleksi ke tingkat kecamatan.
Dengan semakin banyaknya kategori lomba setiap tahunnya, Festival Ramadan di Maluhu terus berkembang menjadi ajang pembinaan generasi muda yang cinta Islam.
Lurah Maluhu berharap kegiatan ini bisa terus dipertahankan dan semakin meningkat kualitasnya di masa mendatang.
“Kami ingin festival ini bukan hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga menjadi wadah pembentukan karakter Islami bagi generasi muda. Dengan adanya lomba-lomba ini, kami berharap anak-anak lebih semangat belajar agama dan mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Tri Joko.
Dengan berbagai lomba yang digelar, Festival Ramadan di Maluhu tidak hanya menghadirkan semarak Ramadan, tetapi juga memperkuat keimanan, kebersamaan, dan kebanggaan warga terhadap tradisi Islam yang terus berkembang di lingkungan mereka. (*)