
CAPTION: Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang mendorong regenerasi petani muda.
TENGGARONG – Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang tidak hanya mendorong regenerasi petani muda, tetapi juga memperkenalkan konsep pertanian digital sebagai daya tarik utama bagi generasi milenial.
Dengan perkembangan teknologi, pertanian kini bukan lagi pekerjaan fisik berat, melainkan industri berbasis inovasi yang menawarkan peluang bisnis menjanjikan.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, menyadari bahwa minat generasi muda terhadap pertanian masih rendah karena citra sektor ini dianggap kurang menguntungkan.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengubah paradigma dengan menghadirkan teknologi modern dalam dunia pertanian.
“Banyak anak muda yang belum melihat pertanian sebagai bidang yang menguntungkan. Padahal, dengan teknologi digital seperti pertanian presisi, IoT, dan sistem pertanian berbasis aplikasi, sektor ini bisa sangat menggiurkan,” ujarnya,Sabtu (8/3/2025).
Seiring perkembangan zaman, banyak inovasi pertanian yang kini diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Mulai dari drone untuk pemetaan lahan dan penyemprotan pupuk, sensor tanah berbasis IoT, hingga sistem irigasi otomatis yang dikendalikan melalui aplikasi di smartphone.
Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang berencana menggandeng universitas, startup agritech, dan komunitas petani modern untuk memperkenalkan metode pertanian berbasis digital kepada anak muda.
“Kami ingin menunjukkan bahwa bertani itu tidak lagi konvensional. Dengan adanya teknologi, proses pertanian bisa lebih praktis dan menguntungkan,” tambah Tego.
Selain itu, program inkubasi pertanian digital juga tengah disiapkan. Melalui program ini, generasi muda akan diberikan pelatihan langsung dalam pengelolaan lahan berbasis data, penggunaan e-commerce untuk pemasaran hasil panen, serta pembuatan produk turunan dari hasil pertanian agar memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.
Salah satu tantangan terbesar dalam regenerasi petani adalah keterbatasan modal dan akses pasar.
Untuk itu, Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang akan menghubungkan petani muda dengan sumber pendanaan, baik dari bantuan pemerintah, investor, maupun perbankan syariah.
Selain itu, program kerja sama dengan marketplace dan koperasi pertanian akan dioptimalkan untuk memastikan produk hasil tani milenial memiliki jalur distribusi yang jelas dan menguntungkan.
“Kami ingin anak muda yang terjun ke pertanian tidak hanya bertani, tetapi juga menjadi wirausahawan di sektor ini. Mereka harus punya pola pikir bisnis agar bisa berkembang secara berkelanjutan,” jelas Tego.
Dengan adanya strategi berbasis teknologi dan dukungan penuh dari pemerintah, regenerasi petani di Tenggarong Seberang diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
Pemerintah optimistis bahwa munculnya petani-petani muda berbasis digital akan membawa perubahan besar dalam sektor pertanian.
Mereka bukan hanya sebagai pekerja di ladang, tetapi juga inovator yang mampu meningkatkan daya saing pertanian Kukar di pasar nasional maupun global.
“Kami tidak hanya ingin mempertahankan pertanian, tetapi juga menjadikannya sebagai industri modern yang bisa menjadi pilihan karier anak muda. Dengan pendekatan yang tepat, pertanian bisa menjadi sektor yang keren dan menjanjikan,” pungkas Tego.