Camat Tenggarong Beri Dukungan Penuh untuk Kesuksesan Pasar Ramadan 2025

*CAPTION: Perhelatan Lorong Pasar Ramadan di Tenggarong.
TENGGARONG – Camat Tenggarong, Sukono, menargetkan perputaran uang pada perhelatan Lorong Pasar Ramadan tahun ini mencapai Rp40 miliar.
Optimisme ini didasari oleh tingginya tingkat partisipasi pedagang dan antusiasme masyarakat yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Alhamdulillah, kalau kita melihat di lapangan, semua jajanan yang dijajakan oleh pedagang mendekati 90 persen habis,” ujar Sukono dengan penuh keyakinan, Rabu (5/3/2025).
Ia menambahkan, keberadaan Lorong Pasar Ramadan tidak hanya sebagai tempat transaksi ekonomi, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan wisata kuliner bagi warga Tenggarong dan sekitarnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) sendiri sangat mendukung kegiatan ini, karena sejalan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Data tahun lalu menunjukkan perputaran uang di pasar ini berkisar antara Rp20-30 miliar, dan tahun ini ditargetkan meningkat menjadi Rp35-40 miliar.
Memasuki tahun ketiganya, Lorong Pasar Ramadan telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata kuliner yang paling diminati oleh masyarakat Kukar.
Terletak di depan Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong, pasar ini tidak hanya menjadi pusat jajanan khas berbuka puasa, tetapi juga menjadi wadah bagi para pelaku ekonomi kreatif, seperti pengrajin manik-manik, kain tradisional, hingga pedagang pakaian.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kecamatan Tenggarong, Forum Pedagang, dan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Masjid Agung Sultan Sulaiman.
Selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi, masyarakat dapat menikmati berbagai hidangan khas daerah serta berbelanja produk kreatif lokal yang dijajakan oleh para pelaku UMKM.
Lorong Pasar Ramadan tahun ini melibatkan lebih dari 100 tenant pedagang, yang terbagi dalam tiga titik utama:
• Jalan Monumen Barat dan Jalan Dewantara → 63 pedagang UMKM
• Jalan Monumen Timur (Pisahan Pedagang S. Parman) → 20-an tenda UMKM
• Jalan Panjaitan (Perwakilan Pedagang dari Loa Ipuh) → Sekitar 20 pedagang UMKM
Sukono menuturkan bahwa Kecamatan Tenggarong hanya bertugas untuk mengatur lokasi agar semua pedagang dapat terakomodasi dengan baik.
Adapun bagi pedagang yang ingin bergabung dan masih belum mendapatkan lokasi, pihak kecamatan siap membantu koordinasi agar mereka dapat berjualan.
“Kalau soal tenda itu urusan masing-masing kelompok, itu di luar dari kami. Apakah itu gratis atau bayar, yang penting kami hanya siapkan lokasinya sedemikian rupa. Silakan komunikasikan dengan pengurus masing-masing kelompok,” jelas Sukono.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan tingginya animo masyarakat, Lorong Pasar Ramadan tahun ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat perputaran ekonomi, tetapi juga semakin mengokohkan posisinya sebagai ikon wisata kuliner Ramadan di Tenggarong.
Setiap sore menjelang berbuka puasa, kawasan Lorong Pasar Ramadan dipenuhi oleh masyarakat yang berburu takjil dan makanan khas Ramadan.
Produk-produk yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari kue tradisional seperti apam, onde-onde, hingga makanan modern seperti kebab, burger, dan es kepal Milo.
Keberadaan pasar ini juga menjadi peluang bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Beberapa pedagang mengaku omzet mereka meningkat hingga dua hingga tiga kali lipat selama Ramadan dibandingkan hari biasa.
“Saya biasanya jualan online, tapi di Pasar Ramadan ini lebih ramai. Alhamdulillah, omzet saya bisa naik dua kali lipat dibandingkan hari biasa,” ujar Siti, salah satu pedagang kue tradisional.
Dengan semakin berkembangnya Lorong Pasar Ramadan, diharapkan kegiatan ini tidak hanya berdampak pada perputaran ekonomi jangka pendek, tetapi juga memperkuat ekosistem bisnis lokal di Tenggarong dalam jangka panjang. (*)