Berau – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau Yudha Santosa mengaku bahwa perpustakaan di Berau belum ada pengembangan ruangan khusus untuk kaum disabilitas.
“Untuk pengembangan perpus, perlu menata tempatnya terlebih dahulu,” bebernya kepada wartawan, Minggu (22/10/2023).
Hal itu dikarenakan agar tempatnya dapat ditata dengan baik dan fasilitasnya dapat berfungsi. Yang terpenting sesuai dengan peruntukannya. Pihaknya juga harus melakukan survey dan observasi yang tepat. Salah satunya kemungkinan besar akan menjalin kerjasama dengan pihak Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Kemungkinan juga kami akan menjajaki kerjasama dengan pihak SLB,” ungkapnya.
Apalagi, disabilitas sendiri beragam. Misalkan untuk mereka yang menyandang Tuna Netra, tentu membutuhkan buku khusus huruf braille. Begitu juga fasilitas lainnya mulai dari pintu masuk khusus untuk memudahkan mereka. Kendati begitu, jika ada pengunjung penyandang difabel, tentu ada petugas yang akan membantu.
“Terkait belum ramahnya perpustakaan terhadap para penyandang disabilitas, mudah-mudahan segera kita bangun fasilitas untuk difabel,” tegasnya.
Sementara itu, Asisten III Pemkab Berau, Maulidiah mengatakan sebelumnya kekurangan Dispusip Berau yakni belum ramah bagi kaum difabel saat penilaian panji-panji keberhasilan. Karena, memang diakuinya bahwa yang menjadi sorotan yakni terkait dengan ruangan disabilitas.
“Saat ini masih keterbatasan ruangan maka kedepan dirinya akan melakukan diskusi dengan Dispusip Berau sehingga seluruh layanan berikan dengan baik,” tutupnya.