Bank Sampah Induk “BERSINERGI” Dibentuk sebagai Langkah Konsolidasi Tata Kelola Sampah di Balikpapan Tengah
Balikpapan – Sebagai upaya memperkuat tata kelola lingkungan berbasis partisipasi masyarakat, Kecamatan Balikpapan Tengah resmi membentuk Bank Sampah Induk (BSI) bernama “BERSINERGI”. Pembentukan ini menjadi titik awal konsolidasi seluruh Bank Sampah Unit (BSU) di wilayah kecamatan agar pengelolaan sampah lebih terstruktur, berjejaring, dan berkelanjutan.
Rapat pembentukan yang dipimpin oleh Sekretaris Kecamatan Balikpapan Tengah, Netty Musriani, menghadirkan perwakilan BSU dari enam kelurahan. Forum tersebut menghasilkan kesepakatan pembentukan BSI melalui sistem kepengurusan bersama, bukan dengan menaikkan status salah satu BSU, sehingga seluruh unit tetap memiliki ruang peran yang setara.
Pada sesi diskusi, pengelola BSU menyampaikan beberapa tantangan yang kerap menghambat operasional, di antaranya keterbatasan lahan, minimnya SDM terlatih, harga sampah yang fluktuatif, serta keterbatasan akses ke pengepul besar. Kondisi ini menyebabkan beberapa unit belum berjalan stabil.
Menanggapi hal itu, Netty menyampaikan bahwa BSI berfungsi menjadi pusat koordinasi yang membantu BSU menghadapi kendala lapangan sekaligus membuka jalur pemasaran yang lebih luas. Dengan adanya induk, penjualan sampah terpilah dapat dikelola lebih profesional sehingga nilai ekonominya lebih terjaga.
Kepengurusan BSI “BERSINERGI” diputuskan secara musyawarah dan kini dipimpin oleh Santosa. Struktur pengurus berasal dari perwakilan BSU aktif untuk memastikan pengambilan kebijakan tetap berpijak pada kebutuhan operasional di lapangan.
Setelah terbentuk, BSI akan segera melakukan komunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan guna menyusun standar harga sampah serta memperluas kerja sama pemasaran. Standarisasi diharapkan dapat menjadi payung yang melindungi unit-unit di bawahnya dari gejolak harga dan ketergantungan pada pengepul tunggal.
Pemerintah kecamatan juga memberikan apresiasi kepada pegiat bank sampah yang masih aktif. Dari 31 bank sampah yang terdata, 22 unit saat ini terus melakukan kegiatan pemilahan dan pemberdayaan warga dalam pengurangan sampah rumah tangga.
(Deb)




