
BAwLIKPAPAN – RT 21 Kelurahan Mekar Sari perlahan berubah wajah. Dari kawasan yang aktif mengelola Bank Sampah dan budidaya hidroponik melon, kini warga didorong melangkah lebih jauh: membangun Kampung Daur Ulang lewat program Rumah Berdaya Balikpapan.
Program yang diresmikan, Jumat (19/9), memberi kesempatan bagi warga untuk mengikuti pelatihan menjahit dengan material ramah lingkungan. Selama tiga bulan, pelatihan ini digelar di Proklim Mekar Sari dengan dukungan Liberty Society Foundation dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU V Balikpapan.
“Program ini hadir bukan sekadar CSR, tapi cara mendampingi masyarakat agar punya keterampilan baru. Mekar Sari menjadi salah satu kelurahan yang aktif dan layak dikembangkan,” kata Muhammad Zayyan, perwakilan KPI RU V.
Sekretaris Kecamatan Balikpapan Tengah, Netty Musriani, menilai inisiatif warga RT 21 patut diapresiasi karena berhasil menggabungkan pengelolaan lingkungan dengan peningkatan ekonomi keluarga. “Keterampilan seperti ini bisa menjadi sumber penghasilan, sekaligus mengurangi beban lingkungan,” ujarnya.
Di balik seremoni, ada harapan lebih besar. Warga Mekar Sari tidak hanya belajar menjahit, tetapi juga merancang masa depan yang lebih mandiri. Jika Bank Sampah menjaga lingkungan, maka keterampilan baru bisa menjaga dapur tetap mengepul.
(Deb)