Riset Harus Menjual, BRIDA Kukar Asah Narasi dan Desain Presentasi

TENGGARONG – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah strategis membentuk sumber daya manusia (SDM) daerah yang mampu menjadi “penjual ide” andal.
Melalui pelatihan keterampilan presentasi, BRIDA mendorong aparatur pemerintah, akademisi, dan peneliti di Kukar agar mampu mengemas gagasan secara meyakinkan di hadapan publik, investor, maupun pemangku kebijakan.
Kepala BRIDA Kukar, Maman Setyawan, menegaskan bahwa kemampuan menyampaikan ide dengan efektif adalah kunci di era persaingan global.
Ide cemerlang, kata dia, tidak akan berpengaruh jika tidak dikomunikasikan dengan baik.
“Banyak OPD yang masih lemah dalam presentasi, termasuk saya sendiri. Workshop ini membuka mata dan memotivasi kami untuk terus belajar. Ke depan, kami ingin kemampuan ini menjadi standar bagi setiap aparatur,” ujarnya.
Kegiatan yang digelar di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Jumat (29/8/2025), ini bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Workshop bertema “Teknik Presentasi: Perpaduan Desain Visual dan Komunikasi Lisan”.
Materi pelatihan tidak hanya membahas teknik berbicara di depan umum, tetapi juga strategi membangun narasi, menyusun data berbasis riset, dan mengemasnya dengan desain visual yang menarik.
Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik ide yang disampaikan, sekaligus membangun kepercayaan audiens.
Anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian yang hadir sebagai narasumber menegaskan bahwa keterampilan presentasi relevan bagi semua kalangan, termasuk mahasiswa dan pelaku riset.
“Kesempatan atau posisi sering kali diberikan pada mereka yang bisa meyakinkan lewat ide dan presentasi yang baik. Saya ingin BRIDA terus berinovasi dan menjadi motor penggerak kolaborasi riset yang relevan dengan kebutuhan daerah,” tegasnya.
Hetifah juga mendorong BRIDA menjalin kerja sama dengan media agar hasil riset dapat tersampaikan secara luas dan efektif kepada masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, BRIDA Kukar akan menyusun modul pelatihan internal yang menggabungkan teknik komunikasi lisan, visualisasi data, dan strategi penyampaian gagasan berbasis riset.
Program ini tidak hanya menyasar aparatur, tetapi juga terbuka untuk mahasiswa dan akademisi di Kukar.
Maman memastikan hasil pelatihan ini akan diterapkan dalam berbagai forum, mulai dari rapat internal pemerintah hingga presentasi di hadapan calon mitra kerja dan investor.
Dengan langkah ini, BRIDA berharap dapat menciptakan ekosistem riset di Kukar yang tidak hanya kaya ide, tetapi juga mampu meyakinkan pihak terkait untuk mendukung dan merealisasikannya. (*)