Penyandang Disabilitas di Gunung Sari Ulu Kini Lebih Percaya Diri Lewat Pelatihan Konten Medsos

Balikpapan – Penyandang disabilitas di Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU), Samarinda, terus menunjukkan semangat untuk berkembang. Lewat pelatihan pembuatan konten media sosial yang digelar SIGAB Indonesia bekerja sama dengan Kelurahan GSU, mereka kini lebih percaya diri mengelola platform digital.
Pelatihan ini menjadi bekal penting bagi para anggota Kelompok Disabilitas Kelurahan (KDK) untuk mengekspresikan kreativitas, memperjuangkan hak-hak mereka, hingga membangun jejaring sosial yang lebih luas.
Project Officer Program SOLIDER SIGAB PPDI Provinsi Kalimantan Timur, Lily Handayani, mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya mendorong kemandirian para penyandang disabilitas.
“Melalui pelatihan ini, mereka belajar membuat video, berbicara di depan kamera, dan memanfaatkan media sosial untuk hal-hal positif. Ini penting agar mereka tidak hanya jadi pengguna, tapi juga kreator,” ungkap Lily.
Lily menambahkan, pembentukan KDK merupakan bagian dari program SOLIDER, kerja sama antara Indonesia dan Australia, yang terus berjalan hingga Desember 2025.
“Rapat rutin kami gelar, membahas kebutuhan pelatihan, tantangan yang dihadapi, dan peluang baru untuk teman-teman disabilitas,” jelasnya.
Saat ini, KDK Gunung Sari Ulu memiliki sekitar 15 hingga 30 anggota yang bercita-cita menjadi organisasi resmi di tingkat kelurahan, sejajar dengan Karang Taruna dan PKK.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan GSU, Dwi Puspa Ningrum, mengaku bangga melihat antusiasme para peserta.
“Semangat mereka luar biasa. Media sosial bisa jadi jalan untuk menunjukkan potensi diri, memperluas peluang usaha, sekaligus memperjuangkan hak-hak mereka,” kata Dwi.
Menurutnya, pelatihan ini bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga tentang membangun rasa percaya diri dan kemandirian.
“Harapannya, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, sehingga masyarakat disabilitas di Gunung Sari Ulu semakin maju dan berdaya,” tutupnya.