ADV PEMKAB KUKAR Kutai Kartanegara

Warisan Budaya Pesisir Hidup di Pesta Laut Pesisir Nusantara 2025

CAPTION: Pesta Laut Pesisir Nusantara 2025 resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono yang mewakili Bupati Kukar Edi Damansyah.




TENGGARONG – Semangat maritim kembali membuncah di pesisir Kutai Kartanegara. Ribuan warga tumpah ruah di Lapangan Pasar Kuala Samboja untuk merayakan Pesta Laut Pesisir Nusantara 2025, sebuah perayaan budaya dan syukur atas anugerah laut yang tak ternilai.

Acara meriah ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono yang mewakili Bupati Kukar Edi Damansyah.

Dalam sambutannya, Sunggono menekankan bahwa Pesta Laut bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi menjadi momen penting untuk menguatkan jati diri bangsa sebagai bangsa maritim.

“Laut bukan hanya sumber mata pencaharian, tetapi juga napas kehidupan, bagian dari identitas dan kebanggaan kita. Tradisi ini adalah bentuk syukur kepada Tuhan atas berkah laut yang melimpah dan penghormatan terhadap budaya pesisir yang diwariskan turun-temurun,” ucapnya, Senin (7/4/2025).

Lebih dari sekadar romantika budaya, laut menyimpan potensi luar biasa yang bisa mendorong kesejahteraan masyarakat.

Sunggono menekankan pentingnya menjaga laut sebagai sumber ekonomi utama—mulai dari sektor perikanan, pariwisata bahari, hingga ekonomi kreatif.

“Wilayah pesisir seperti Samboja adalah aset penting. Kita harus menjaga kelestariannya, mengurangi penggunaan plastik, dan mendukung nelayan serta pelaku usaha kecil di sektor kelautan. Ini bukan hanya soal budaya, tapi juga tentang masa depan ekonomi kita,” tegasnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan acara seperti ini sebagai momentum memperkenalkan potensi lokal kepada dunia luar.

“Melalui kegiatan ini, mari kita promosikan pariwisata dan kekayaan budaya kita. Kita punya keindahan alam, seni, dan kearifan lokal yang bisa menarik wisatawan—baik domestik maupun internasional,” lanjutnya.

Tak hanya parade laut dan doa bersama, Pesta Laut Pesisir Nusantara juga menampilkan beragam seni pertunjukan khas pesisir, pameran kuliner lokal, dan hasil kriya warga setempat.

Sunggono berharap agar seni pertunjukan ini menjadi subsektor unggulan dalam ekosistem ekonomi kreatif Kukar, yang mampu menggerakkan sektor lain seperti kuliner dan kerajinan tangan.

“Ini saatnya seni dan budaya pesisir naik kelas. Kita dorong agar semua subsektor ekonomi kreatif bergerak, saling mendukung, dan tumbuh bersama,” ajaknya.

Di akhir sambutannya, Sunggono menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan masyarakat Samboja yang telah berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan ini.

“Partisipasi masyarakat adalah kunci suksesnya festival ini. Saya sangat bangga melihat antusiasme luar biasa dari warga. Inilah kekuatan kita—gotong royong, cinta budaya, dan semangat menjaga warisan maritim,” tutupnya.

Pesta Laut Pesisir Nusantara bukan sekadar festival, tapi pernyataan bersama: bahwa laut adalah kehidupan, dan budaya adalah jantungnya. Samboja hari ini merayakan masa lalu, merawat tradisi, dan membuka pintu masa depan yang lebih gemilang. (*)

*