ADV PEMKAB KUKAR Kutai Kartanegara

Edi Damansyah: KTNA Harus Jadi Mitra Aktif Bangun Pangan Kukar

CAPTION: Pelantikan Pengurus KTNA Kecamatan Kembang Janggut yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) kecamatan setempat. (Ist)


Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, yang juga menjabat sebagai Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kukar, kembali menegaskan komitmennya dalam membangun pertanian, perikanan, dan peternakan berbasis pemberdayaan masyarakat.

Hal ini ditandai dengan pelantikan Pengurus KTNA Kecamatan Kembang Janggut yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) kecamatan setempat.

Acara pelantikan berlangsung khidmat namun penuh semangat. Simbolisasi pelantikan dilakukan melalui pembacaan berita acara serta penyerahan bendera pataka KTNA kepada ketua terpilih, sebagai bentuk amanah dan tanggung jawab besar dalam memajukan sektor pangan berbasis komunitas.

Edi Damansyah menekankan, KTNA bukanlah organisasi formalitas, melainkan wadah sejati bagi para pelaku utama di lapangan—petani, nelayan, dan peternak.

Ia menyebut KTNA sebagai organisasi “dari etam (kita), untuk etam”, yang bergerak berdasarkan semangat kebersamaan dan gotong royong.

“Yang duduk di pengurus KTNA bukan orang luar, mereka adalah pelaku langsung. Petani, nelayan, dan peternak yang memahami betul tantangan di lapangan, dan dipilih melalui musyawarah bersama. Jadi bukan sekadar struktural, ini benar-benar organisasi rakyat,” ujar Edi tegas, Senin (7/4/2025).

KTNA, menurutnya, juga merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan.

Oleh sebab itu, ia mendorong sinergi yang kuat antara KTNA dengan dinas teknis seperti Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Ketahanan Pangan.

Sebagai langkah awal pasca pelantikan, Bupati Edi menugaskan pengurus KTNA Kembang Janggut untuk segera melakukan pemutakhiran data keanggotaan dan aktivitas.

Ia menyoroti bahwa Kecamatan Kembang Janggut, secara umum, tidak memiliki lahan persawahan luas, sehingga potensi sektor lainnya harus benar-benar dimaksimalkan.

“Saya minta tolong, segera perbarui data. Siapa saja anggotanya, apa kegiatannya, dan potensi wilayahnya. Kita tidak bisa menyusun program tanpa data yang kuat,” tegasnya.

Menurut Edi, data yang akurat akan menjadi dasar perencanaan program yang tepat sasaran, serta mempermudah akses bantuan, pelatihan, hingga kemitraan usaha bagi petani, nelayan, dan peternak.

Lebih jauh, Bupati Edi berharap KTNA tak hanya aktif di atas kertas, tetapi benar-benar hadir dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di tingkat desa dan kecamatan.

Ia ingin masyarakat tahu bahwa mereka memiliki organisasi yang siap mendampingi dan memperjuangkan kepentingan petani, nelayan, dan peternak secara langsung.

“Pengurus KTNA jangan hanya jadi pengurus, tapi harus jadi motor penggerak. Buat masyarakat sadar bahwa mereka punya wadah yang bisa menjadi penyambung aspirasi dan solusi. Jangan tunggu didatangi, justru kita yang harus aktif menyapa mereka,” pesannya.

Pelantikan ini juga menjadi simbol penting dari sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun sistem pangan yang berkelanjutan.

Pemerintah, melalui program-programnya, akan terus mendorong pembangunan berbasis potensi lokal. Namun keterlibatan aktif masyarakat melalui KTNA dinilai sebagai faktor kunci keberhasilan.

“Kita ingin Kukar tidak hanya jadi lumbung pangan, tapi juga rumah yang ramah dan sejahtera bagi para pelaku pangannya. Dan KTNA adalah ujung tombak dalam mewujudkan visi itu,” pungkas Edi.

Acara ditutup dengan dialog interaktif antara pengurus KTNA baru dengan Bupati dan jajaran dinas terkait, membahas peluang program, pelatihan, dan pengembangan potensi sektor pangan ke depan. (*)

*