Optimalisasi 2.400 Hektare Lahan, Kukar Targetkan Jadi Lumbung Pangan Kaltim

CAPTION: ILUSTRASI- Persawahan di Kutai Kartanegara.
Tenggarong– Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus memperkuat peranannya dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Dalam audiensi dengan Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Bupati Kukar Edi Damansyah mengusulkan percepatan program Luas Tambah Tanam (LTT) padi di lahan seluas 2.400 hektare yang telah ditetapkan dalam kawasan pertanian eksisting.
Menurut Edi, kawasan tersebut telah menjadi bagian dari program strategis Pemkab Kukar dan diprioritaskan untuk optimalisasi pertanian guna mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional.
“Kami mengusulkan kepada Kementerian Pertanian untuk memprioritaskan lahan seluas 2.400 hektare ini sebagai bagian dari program LTT komoditas padi. Kawasan ini sudah masuk dalam program pertanian eksisting yang kami tetapkan bersama pemerintah daerah,” ujar Edi Damansyah, Selasa (18/3/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Edi juga menyoroti tren penurunan jumlah rumah tangga petani di Kukar yang cukup signifikan dibandingkan daerah lain di Kalimantan Timur.
“Kalau kita lihat statistik, jumlah rumah tangga petani di Kutai Kartanegara mengalami penurunan hampir 13 persen. Ini angka yang cukup besar dibandingkan daerah lain di Kalimantan Timur. Salah satu penyebabnya adalah banyak petani yang sudah berusia tua, sementara regenerasi petani muda masih terbatas,” jelasnya.
Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Pemkab Kukar, sehingga program penguatan sektor pertanian tidak hanya berfokus pada perluasan lahan tanam, tetapi juga harus didukung dengan kebijakan yang mendorong regenerasi petani dan modernisasi pertanian.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi petani Kukar adalah ketersediaan infrastruktur pengairan. Banyak petani di wilayah tersebut mengeluhkan keterbatasan saluran irigasi yang dapat menunjang produktivitas pertanian.
Untuk mengatasi persoalan ini, Pemkab Kukar telah menjalin kerja sama dengan TNI melalui program Karya Bakti TNI guna mempercepat pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi di kawasan pertanian Kukar.
“Infrastruktur pengairan menjadi kebutuhan utama bagi petani di Kukar. Oleh karena itu, melalui kolaborasi dengan TNI dalam program Karya Bakti, kami menargetkan percepatan pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi di lahan 2.400 hektare yang menjadi fokus LTT ini,” ujar Edi.
Ia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur pertanian ini tidak hanya menjadi bagian dari strategi daerah, tetapi juga sudah masuk dalam kebijakan nasional sebagai salah satu prioritas pembangunan.
“Saya tegaskan bahwa program pangan juga menjadi prioritas kami di Kabupaten Kutai Kartanegara. Ini sudah masuk dalam RPJMD 2021–2026, dan kami akan terus mengawal implementasinya agar bisa berjalan maksimal,” tegasnya.
Untuk memastikan keberhasilan program LTT padi di lahan 2.400 hektare ini, Pemkab Kukar telah menyusun beberapa strategi utama, di antaranya pembangunan infrastruktur pengairan
Pembangunan jaringan irigasi baru dan perbaikan embung pertanian di kawasan LTT.
Penggunaan teknologi irigasi berbasis pompa dan sumur bor untuk meningkatkan ketersediaan air.
Lalu pendampingan dan regenerasi petani dengan mendorong keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian melalui pelatihan dan insentif.
Menyiapkan program bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) guna mendukung mekanisasi pertanian.
Peningkatan Ketersediaan Sarana Produksi. Memastikan distribusi benih unggul dan pupuk bersubsidi tepat sasaran. Mendorong penggunaan varietas padi yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Kolaborasi dengan Pemerintah Pusat dan TNI. Melanjutkan kerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk mendapatkan dukungan teknis dan bantuan operasional.
Terakhir, berkoordinasi dengan TNI untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian melalui program Karya Bakti TNI.
Melalui optimalisasi 2.400 hektare lahan pertanian, Pemkab Kukar berharap dapat meningkatkan produksi padi secara signifikan, sekaligus membuka peluang bagi regenerasi petani muda yang lebih tertarik dengan sektor pertanian berbasis teknologi.
Bupati Edi Damansyah optimistis bahwa dengan strategi yang tepat, Kukar bisa menjadi daerah penghasil padi utama di Kalimantan Timur dan turut berkontribusi dalam pencapaian swasembada pangan nasional.
“Kami akan terus mengawal program ini, memastikan bahwa infrastruktur, sarana produksi, dan pendampingan bagi petani berjalan dengan baik. Kami ingin Kukar menjadi lumbung pangan Kalimantan Timur, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di daerah ini,” pungkasnya. (*)