ADV PEMKAB KUKAR Kutai Kartanegara

Bupati Edi Dorong Pertanian Modern, Budidaya Melon Hidroponik Jadi Fokus Pengembang


*CAPTION:Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong inovasi pertanian dengan mengembangkan budidaya melon hidroponik. (Ist)


TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong inovasi pertanian dengan mengembangkan budidaya melon hidroponik.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari strategi daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat sektor pertanian berbasis teknologi modern.

“Kami berharap budidaya melon menjadi inspirasi bagi para pelaku industri pertanian. Ini adalah potensi yang menjanjikan, yang tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga menambah pendapatan bagi petani serta menjadi sumber tambahan dana bagi pesantren,” ujar Edi saat menghadiri panen melon hidroponik, Selasa (4/3/2025).

Melon hidroponik menjadi salah satu inovasi pertanian yang dikembangkan di Kukar. Sistem hidroponik memungkinkan tanaman tumbuh tanpa menggunakan tanah, melainkan dengan memanfaatkan air yang diperkaya dengan nutrisi.

Metode ini dinilai lebih efisien, produktif, dan dapat menghasilkan buah berkualitas tinggi dengan masa panen yang lebih cepat dibandingkan metode konvensional.

Menurut Edi, jika budidaya melon hidroponik dikelola dengan baik dan mampu memenuhi standar kualitas pasar, maka dampaknya akan sangat signifikan.

Selain meningkatkan kesejahteraan petani, Kukar juga bisa menjadi sentra produksi pangan di Kalimantan Timur.

“Saya berharap para petani maupun pengelola budidaya ini dapat terus mengelola dengan baik. Setelah panen ini, saya ingin melihat kesinambungan, artinya tanaman melon harus terus ditanam kembali agar produksinya meningkat dan Kukar dapat menjadi lumbung pangan di Kaltim,” jelasnya.

Program ini tidak hanya berdampak pada petani secara individu, tetapi juga berkontribusi bagi lembaga pendidikan berbasis pesantren.

Dengan hasil panen yang dijual ke pasar atau ke pembeli tetap, keuntungan dari budidaya melon hidroponik bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi pesantren yang mengelola lahan pertanian.

Edi menilai kolaborasi antara petani dan pesantren adalah langkah yang strategis.

“Pesantren bisa mandiri secara ekonomi dengan memanfaatkan lahan untuk pertanian produktif. Ini juga memberikan edukasi bagi para santri bahwa pertanian adalah sektor yang menjanjikan, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan tetapi juga untuk bisnis,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Edi juga mengajak para petani, khususnya generasi muda atau petani milenial, untuk tidak ragu mengembangkan inovasi dalam pertanian.

“Saya ingin menekankan kepada petani muda bahwa bertani itu bukan pekerjaan yang kuno atau ketinggalan zaman. Justru dengan teknologi seperti hidroponik ini, bertani bisa menjadi sektor yang modern, menguntungkan, dan memiliki pasar yang luas,” tambahnya.

Edi berharap lebih banyak anak muda yang tertarik mengembangkan pertanian berbasis teknologi. Ia pun menegaskan bahwa Pemkab Kukar siap memberikan dukungan, baik dari segi pelatihan, bantuan teknologi, maupun akses pasar bagi para petani yang ingin berinovasi.

Dengan adanya program budidaya melon hidroponik, Pemkab Kukar optimistis pertanian di daerah ini bisa semakin maju. Selain melon, beberapa komoditas lain juga mulai dikembangkan dengan metode serupa, termasuk sayuran dan buah-buahan lainnya.

Edi menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus memberikan pendampingan kepada petani agar produksi pertanian di Kukar semakin berkualitas dan memiliki daya saing tinggi di pasar.

“Kami ingin melihat Kukar tidak hanya sebagai daerah penghasil sumber daya alam, tetapi juga sebagai daerah yang mandiri dalam sektor pangan. Dengan inovasi seperti ini, saya yakin kita bisa mencapai itu,” tutupnya. (*)