ADV PEMKAB KUKAR Kutai Kartanegara

Target Besar, Kukar Optimisi Rawat Tradisi Tiga Besar Jelang Porprov Kaltim 2026

CAPTION: Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni.

TENGGARONG – Jauh sebelum peluit pembuka Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim ke-8 dibunyikan, atmosfer kompetisi di Kutai Kartanegara (Kukar) mulai terasa.

Namun kali ini, lebih dari sekadar persiapan fisik dan teknis, Pemkab Kukar melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) tengah membangun fondasi yang lebih dalam: regenerasi atlet dan pembinaan jangka panjang.

Porprov 2026 yang dijadwalkan berlangsung di Kabupaten Paser telah menjadi peta jalan penting dalam pembinaan olahraga di Kukar.

Bukan sekadar target medali, ajang ini diposisikan sebagai etalase hasil pembinaan daerah, sekaligus tolak ukur keberhasilan mencetak generasi atlet tangguh dari bumi Kutai.

“Insya Allah kami sudah mulai persiapan internal. Baik dari sisi fasilitas, agenda pelatihan, maupun kesiapan atlet yang akan bertanding nanti,” kata Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, Jumat (1/8/2025).

Menurut Aji Ali, sejauh ini Dispora Kukar bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan pengurus cabang olahraga (Cabor) terus menjalin koordinasi intensif.

Fokus utama adalah menyiapkan atlet usia muda yang akan menjadi tulang punggung tim Kukar dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

“Biasanya sebelum Porprov, akan ada Pra Porprov sebagai ajang seleksi dan pemanasan. Sampai sekarang kami masih menunggu Surat Edaran resmi dari pengurus provinsi,” ungkapnya.

Namun, belum turunnya jadwal resmi dari Pengprov tak menyurutkan langkah Kukar. Dispora terus mendorong Cabor menyusun program latihan berkelanjutan.

Beberapa di antaranya bahkan sudah mulai melakukan seleksi internal dan pemetaan potensi atlet di sekolah-sekolah maupun klub binaan.

Aji Ali menekankan bahwa Kukar tak ingin memandang Porprov sekadar sebagai ajang kompetisi. Lebih dari itu, keikutsertaan Kukar adalah bentuk investasi strategis dalam sumber daya manusia olahraga.

“Porprov bukan sekadar ajang perebutan medali, tetapi juga momentum pembuktian kualitas atlet lokal kita. Banyak atlet Kukar yang lahir dari Porprov, lalu naik ke level nasional. Ini harus terus kita rawat,” tegasnya.

Salah satu kekuatan Kukar dalam Porprov adalah keragaman Cabor unggulan, mulai dari beladiri, atletik, panjat tebing, hingga panahan dan dayung.

Pada Porprov ke-7 di Berau, Kukar berhasil masuk tiga besar klasemen akhir, bersaing ketat dengan Samarinda dan tuan rumah.

Pencapaian ini menurut Aji Ali adalah bukti dari konsistensi dan kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan olahraga di Kukar.

“Ini bukan kerja semalam. Ada proses panjang, pembinaan di bawah, pelatihan berjenjang, dan dukungan lintas sektor yang membuat hasil itu bisa dicapai,” ujarnya.

Salah satu agenda penting yang tengah dikuatkan adalah sinergi antara sekolah dan sistem pembinaan atlet daerah.

Dispora mendorong agar potensi atlet dari pelajar usia dini mulai diidentifikasi dan dibina secara sistematis, bahkan sebelum mereka memasuki jenjang profesional.

Langkah ini juga didukung oleh komitmen Pemkab Kukar untuk membenahi fasilitas olahraga di berbagai kecamatan, memperbanyak ajang kompetisi antar pelajar dan klub lokal, serta memberi perhatian khusus pada pelatih dan pendamping atlet.

“Kalau ingin jadi daerah kuat di olahraga, tidak bisa hanya saat menjelang Porprov saja baru bergerak. Pembinaan harus berkelanjutan, dan kami sedang menuju ke arah itu,” tambah Aji Ali.

Dengan pendekatan menyeluruh yang melibatkan pembinaan, pelatihan, dan regenerasi, Kukar menatap Porprov 2026 bukan dengan beban, tapi dengan optimisme.

Sebagai daerah yang telah melahirkan banyak atlet andalan Kaltim di tingkat nasional, Kukar percaya bahwa investasi hari ini akan menjadi prestasi di masa depan.

“Kalau semua elemen bersinergi—dari sekolah, klub, pelatih, orang tua, hingga pemerintah—saya yakin Kukar bisa jadi pusat lahirnya atlet berprestasi untuk Indonesia dari tanah Kutai,” pungkas Aji Ali Husni. (*)