Balikpapan Kecamatan Tengah 2

Kampung Blora Jadi Contoh Transformasi Sosial dari Gerakan Sedekah ke Kampung Budaya

BALIKPAPAN – Dari semangat berbagi hingga pelestarian budaya, warga Kampung Blora di Kelurahan Karang Rejo, Balikpapan Tengah, menunjukkan bagaimana kebersamaan dapat berkembang menjadi kekuatan sosial yang nyata.

Dulu dikenal sebagai “Kampung Sedekah” karena solidaritas warganya yang tinggi dalam kegiatan sosial, kini kawasan tersebut bersiap menapaki babak baru sebagai Kampung Tematik Blora. Transformasi ini menjadi bukti bahwa gerakan sosial dapat berlanjut menjadi gerakan budaya yang memperkuat jati diri masyarakat.

Semangat itu terlihat dalam gelaran Pasar Rakyat Kampung Blora, Sabtu (8/11), yang menampilkan beragam seni tradisional sekaligus memperkuat nilai gotong royong warga. Acara yang dihadiri pemerintah dan tokoh masyarakat itu menjadi momentum penting dalam perjalanan Kampung Blora menuju kampung tematik berbasis budaya.

Camat Balikpapan Tengah Ariefdah Aida Kuntjoro menyampaikan apresiasinya atas inisiatif warga.
“Kami sangat mendukung pengembangan Kampung Tematik Blora. Ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi wujud nyata kolaborasi antara warga, pemerintah, dan UMKM,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan kampung tematik bergantung pada sinergi semua pihak, terutama dalam menjaga kelestarian budaya sekaligus meningkatkan infrastruktur lingkungan.

Dukungan juga datang dari Anggota DPRD Balikpapan Iim Rahman, yang melihat konsep kampung tematik sebagai bentuk kemandirian sosial dan budaya.
“Lima RT di kawasan ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain untuk membangun kampung tematik masing-masing. Ini langkah positif yang memperkuat karakter daerah,” katanya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pelestarian budaya asal dengan penghormatan terhadap budaya lokal Kalimantan.
“Di manapun langit dijunjung, di situlah bumi dipijak. Kita harus saling menghormati dan mendukung antarbudaya,” pesannya.

Kini, Kampung Blora tidak hanya dikenal karena semangat sosialnya, tetapi juga sebagai contoh bagaimana gerakan masyarakat dapat tumbuh menjadi identitas budaya yang hidup dan berkelanjutan di tengah dinamika kota industri seperti Balikpapan.
(Deb)