Balikpapan kesatuan bangsa

Menjaga Keharmonisan Lingkungan di Era Digital: Peran Saling Mengenal antar Warga

Balikpapan – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Balikpapan, Sutadi, mengimbau masyarakat untuk kembali mempererat hubungan sosial di lingkungan masing-masing. Di tengah derasnya arus digitalisasi, Sutadi menekankan bahwa kedekatan sosial antar warga menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan dan keharmonisan lingkungan.

“Sekarang kita semakin terhubung dengan layar, tetapi sering kali justru semakin jauh dari tetangga sendiri. Kalau tidak saling kenal, bagaimana kita bisa peduli dan menjaga satu sama lain. Yang ada malah saling berjauhan,” ujar Sutadi, Jumat (29/08).

Ia menjelaskan bahwa meskipun perkembangan teknologi memberikan kemudahan komunikasi, masyarakat jangan sampai kehilangan tradisi sosial yang sudah lama menjadi kekuatan bangsa. Menurutnya, rasa saling peduli antar tetangga harus terus dipupuk melalui kegiatan sederhana yang mempererat hubungan sosial, bukan hanya dalam forum formal, tetapi juga dalam interaksi sehari-hari.

“Ngobrol santai, arisan RT, ronda malam, hingga kerja bakti itu sebenarnya cara efektif untuk membangun solidaritas. Jangan anggap remeh, karena dari kebiasaan itulah muncul rasa saling percaya dan tanggung jawab bersama,” jelas Sutadi.

Untuk itu, Sutadi meminta organisasi masyarakat, terutama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), untuk aktif berpartisipasi dalam memfasilitasi program-program yang mendorong warga untuk kembali terlibat dalam kegiatan sosial di tingkat RT dan lingkungan. Hal ini penting untuk mengantisipasi dan mencegah potensi kerawanan sosial yang bisa timbul akibat kurangnya komunikasi antar warga.

“Gangguan sosial itu sering muncul bukan karena perbedaan, tetapi karena koneksi antar warga yang terputus. Jika komunikasi terjalin dengan baik, masalah sekecil apapun bisa diselesaikan dengan lebih mudah. Makanya, perlu ada fasilitator agar komunikasi antar warga tetap berjalan,” lanjut Sutadi.

Sutadi juga menegaskan pentingnya membangun kembali tradisi saling menjaga di tingkat lingkungan terkecil. Ia mengingatkan bahwa langkah awal untuk menciptakan keharmonisan sangat sederhana. Bahkan, sebuah sapaan kecil dapat menjadi pintu untuk mempererat hubungan antar warga.

“Mulai dari hal ringan, seperti menyapa tetangga ketika bertemu, membantu jika ada yang kesulitan, atau peduli terhadap kebersihan lingkungan. Itu sederhana, tapi dampaknya luar biasa untuk menjaga harmoni,” tutur Sutadi.

Sutadi mengakui bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam membangun kedamaian dan kerukunan di masyarakat. Tanpa keterlibatan aktif dari masyarakat itu sendiri, upaya untuk menjaga keamanan dan keharmonisan lingkungan hanya akan berjalan setengah hati. Oleh karena itu, ia mengajak ketua RT dan tokoh masyarakat untuk kembali menginisiasi kegiatan kebersamaan di lingkungan masing-masing.

“Kesbangpol bisa mendorong, tapi ujung tombaknya tetap ada di warga. Harmoni itu tercipta kalau semua mau berperan. Jangan sampai di tengah kemajuan teknologi ini, rasa kebersamaan hilang karena kesibukan masing-masing,” tegas Sutadi.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, diharapkan masyarakat Balikpapan dapat kembali mempererat ikatan sosial yang ada, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis, dan mencegah potensi gangguan sosial yang bisa merusak kedamaian bersama. (deb)