Balikpapan DP3AKB Balikpapan

Peran Keluarga sebagai Benteng Utama Melindungi Anak dari Kekerasan Seksual di Balikpapan

Balikpapan – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan menegaskan pentingnya peran keluarga dalam menjaga anak dari ancaman kekerasan seksual. Lembaga ini mengingatkan bahwa rumah harus menjadi tempat aman, bukan justru membuat anak merasa takut.

Kepala DP3AKB Kota Balikpapan, Heria Prisni, menekankan bahwa komunikasi terbuka antara orang tua dan anak menjadi kunci utama pencegahan. Ia mendorong para orang tua untuk aktif mengajarkan anak tentang batasan tubuh, keberanian mengatakan tidak, serta cara melapor jika merasa terancam.

“Ketika keluarga peduli, anak tidak akan takut untuk bercerita. Ini adalah langkah awal yang sangat penting untuk menekan angka kekerasan. Karena itu, keluarga harus menjadi ruang aman bagi anak,” ujarnya pada Sabtu (23/08).

Heria menjelaskan bahwa pelaku kekerasan seksual sering kali berasal dari lingkungan terdekat anak. Oleh sebab itu, keluarga harus memastikan anak tumbuh dengan rasa aman dan tahu ke mana harus meminta bantuan. Keberhasilan pencegahan kekerasan seksual tidak hanya bergantung pada peran pemerintah saja.

“Kami menemukan banyak kasus yang sulit terdeteksi sejak awal karena pelaku menggunakan intimidasi yang halus. Anak-anak sering merasa bingung dan takut. Inilah mengapa peran keluarga sangat penting untuk membangun kepercayaan,” jelasnya.

DP3AKB Balikpapan mendorong orang tua tidak hanya memberikan pengawasan, tetapi juga membuka ruang diskusi yang nyaman. Anak perlu merasa leluasa menceritakan pengalamannya tanpa takut dihakimi. Selain keluarga, lingkungan sekitar juga memegang peran penting dalam menciptakan sistem perlindungan yang efektif.

“Jika komunikasi terjalin sejak dini, anak akan lebih mudah memberikan tanda bila ada sesuatu yang mengancam dirinya. Dengan kepedulian masyarakat, kasus kekerasan bisa lebih cepat terdeteksi. Kami sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak,” tambah Heria.

Selain edukasi kepada keluarga, DP3AKB juga memperkuat sistem pelaporan cepat yang dapat diakses oleh masyarakat. Pemerintah bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan segera setelah laporan diterima. Pengaduan dapat disampaikan melalui berbagai kanal, baik layanan darurat maupun langsung ke kantor dinas.

“Setiap laporan akan kami tangani dengan serius. Kami tidak akan membiarkan satu kasus pun terabaikan. Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendirian. Setiap laporan kami tindaklanjuti dan korban akan mendapat pendampingan,” tutup Heria. (ADV)