
Balikpapan — Sabtu pagi (2/8/2025) di kawasan Balikpapan terasa berbeda. Ratusan orang berkaos olahraga dengan semangat membara berkumpul di titik start, siap menuntaskan lintasan yang bukan hanya soal jarak, tapi juga makna: Mathilda Run, ajang lari penuh semangat yang menutup rangkaian Hari Ulang Tahun ke-24 Serikat Pekerja (SP) Mathilda.
Lebih dari sekadar ajang olahraga, Mathilda Run menjadi momen simbolis yang merekatkan tali kebersamaan antarpekerja, memupuk semangat sehat, serta menunjukkan bahwa perayaan ulang tahun pun bisa bermakna dan berdampak luas.
“Ini bukan hanya lari biasa. Ini simbol kebersamaan dan gaya hidup sehat yang kami perjuangkan di lingkungan kerja,” ungkap Ketua SP Mathilda, Saptono Nugroho didampingi Sekjen SP Mathilda Sugirianto dengan wajah penuh bangga di tengah riuh peserta.
Lari yang diikuti ratusan peserta ini tak hanya diwarnai keringat dan tepuk tangan, tapi juga cerita-cerita kecil yang berkesan. Ada yang datang beramai-ramai dari unit kerja mereka seperti Patra Niaga, KPB, RU V, hingga Patra Jasa. Bahkan peserta dari luar seperti Bank Mandiri, PDAM Samarinda, dan sejumlah BUMN di Balikpapan ikut berbaur.
Sebelum event lari ini, SP Mathilda telah menggelar berbagai kegiatan: dari syukuran internal, bakti sosial ke Sepaku bersama tim Pertamina Raider, hingga turnamen bola basket antarkaryawan yang menyulut semangat sportivitas selama sepekan penuh.
Menariknya, seluruh rangkaian acara ini digagas oleh panitia internal SP Mathilda sendiri. Kolaborasi dengan komunitas Bapor Lari Pertamina membuat acara semakin meriah dan profesional.
“Semua dilakukan dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Nilainya ada pada kebersamaan, dedikasi, dan rasa memiliki,” ujar Saptono.
Tak hanya internal yang antusias, kehadiran Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Balikpapan dalam dua momen penting—penutupan turnamen basket dan pembukaan Mathilda Run—juga menjadi bentuk dukungan nyata dari pemerintah kota.
“Ibu Kadispora sangat mengapresiasi. Karena semangat acara ini sejalan dengan pengembangan olahraga dan wisata di Balikpapan,” tambah Saptono.
Kini, meski seluruh rangkaian HUT ke-24 resmi ditutup, semangat yang ditinggalkan tidak ikut padam. Justru ia menjadi bara kecil yang diharapkan terus menyala, memantik solidaritas dan gaya hidup sehat dalam dunia kerja yang semakin menantang.
“Pesan kami sederhana: tetap sehat, tetap semangat, dan tetap kompak. Karena itu modal utama menghadapi dunia kerja hari ini,” pungkas Saptono dengan senyum lebar.
(Deb)