Balikpapan HEADLINE Pendidikan

Kepala SMKN 2 Balikpapan Raih Juara Satu Kepala Sekolah Berprestasi, Dorong Transformasi Pendidikan Melalui TEFA

Teks foto:Kepala SMKN 2 Balikpapan, Suparman, S.Pd.

BALIKPAPAN –  Kepala SMKN 2 Balikpapan, Suparman, S.Pd., menerima penghargaan juara satu dalam ajang Kepala Sekolah Berprestasi yang diselenggarakan oleh Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah 1 Provinsi Kalimantan Timur. Kompetisi ini diikuti oleh para kepala sekolah jenjang SMA, SMK, dan SLB, sebagai bentuk evaluasi terhadap visi, misi, serta program unggulan yang berdampak luas bagi masyarakat.

Salah satu inovasi unggulan yang dipresentasikan Suparman adalah penerapan program Teaching Factory (TEFA) di sekolah, sebuah konsep pembelajaran berbasis industri yang telah didorong oleh pemerintah sejak 2015 untuk menjawab tantangan tingginya angka pengangguran lulusan SMK di Indonesia.

Suparman mulai menjabat sebagai Kepala SMKN 2 Balikpapan yang akrab disebut Skada pada akhir September 2023. Tak lama setelah itu, sekolah yang dipimpinnya ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan (PK) oleh Direktorat SMK. Ia pun segera mendorong implementasi TEFA secara menyeluruh. “Saya mengangkat jurusan Desain Komunikasi Visual sebagai program andalan dalam ajang tersebut,” jelasnya l. Rabu (2/7/2025).

Sebelumnya, Skada hanya memiliki Unit Produksi (UP). Kini, sekolah telah bertransformasi melalui TEFA dengan fasilitas dan alat produksi berstandar industri senilai Rp1 miliar dari pemerintah. Sekolah juga telah berstatus sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sehingga produk siswa bisa dipasarkan secara legal dan profesional.

Berbagai produk hasil karya siswa telah dikonsumsi oleh masyarakat luas, seperti cetak spanduk, banner, sablon digital (DTF), mug, pin, penjilidan buku, kalender, foto, tumbler, stiker, hingga pembuatan baju. Beberapa sekolah bahkan telah mempercayakan pencetakan ribuan eksemplar buku kepada SMKN 2 Balikpapan.

“Masyarakat bisa langsung datang ke SMKN 2 Balikpapan untuk berbagai kebutuhan cetak. Semua lengkap dan harganya sesuai harga pasar,” katanya.

Siswa juga mendapatkan pengalaman sebagai fotografer dan pengelola layanan cetak foto seperti untuk ijazah, foto pelepasan, bahkan foto pre-wedding dan keperluan perkantoran. “Guru-guru kami juga sudah kami magangkan di dunia percetakan dan video shooting. Mungkin dari sinilah penilaian positif itu datang, hingga saya bisa terpilih menjadi juara satu,” ungkap Suparman.

TEFA di SMKN 2, yang diberi nama Smart Biztefa, menjadi sarana pembelajaran berbasis industri yang mengondisikan siswa seolah bekerja di lingkungan industri nyata. Suparman menyebut ini sebagai solusi konkret untuk menjawab stigma bahwa SMK adalah penyumbang pengangguran tertinggi.

“SMK sering disebut penyumbang pengangguran terbanyak. Maka saya ingin membuktikan bahwa lulusan SMKN 2 bisa siap kerja, wirausaha, atau lanjut studi,” tegasnya.

Smart Biztefa dikelola dengan struktur manajerial lengkap, melibatkan siswa dari berbagai jurusan seperti DKV, akuntansi, perkantoran, dan pemasaran. Produksi, layanan pelanggan, hingga promosi dilakukan oleh siswa. Penjualan dilakukan langsung di showroom sekolah maupun secara daring melalui media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook. Sebagai bagian dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa juga melakukan promosi langsung ke sekolah, kantor, dan instansi sekitar.

Kini, Suparman terus mengupayakan penguatan dan peningkatan kualitas TEFA di SMKN 2 Balikpapan. “Saya akan berusaha menjadikan anak-anak kita terampil, berkompetensi unggul, dan berakhlak baik. Itu yang paling penting,” ujarnya.

Selain menekankan aspek keterampilan, Suparman juga membina akhlak siswa melalui program mengaji rutin yang digelar setiap pagi, dipandu oleh siswa penghafal Al-Qur’an. Ia juga menanamkan budaya 5S (Senyum, Sapa, Sopan, Santun, Salam) sebagai karakter dasar siswa.

“Menjadi pemimpin harus meneladani Rasulullah: amanah, tabligh, jujur, dan menyampaikan kebenaran. Itu yang saya tanamkan di sekolah ini,” tambahnya.

Sebelum memimpin SMKN 2, Suparman telah mengabdi selama 16 tahun di SMKN 1 dan SMK Pangeran. Kariernya dimulai sebagai guru olahraga di sekolah dasar. Ia juga dikenal kerap membawa siswa meraih prestasi nasional, baik dalam bidang olahraga maupun akademik.
“Alhamdulillah, saya memang suka berprestasi,” tutup Suparman. (Man)