PPU – Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sariman mengungkapkan pihaknya telah memberikan sejumlah catatan penting terkait pembentukan koperasi desa merah putih di wilayah PPU.

Ia menegaskan, DPRD PPU khususnya komisi III akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap implementasi koperasi ini dan mendorong pemerintah agar tidak hanya fokus pada pembentukan dan pemberian modal semata.

“Sampai sejauh mana koperasi desa ini berjalan. Mengingat tak sedikit koperasi yang gagal, maka menjadi catatan kami, pembentukannya bukan sekadar formalitas begitu pula permodalannya,” ungkap Sariman, Jumat (23/5/2025).

Untuk mendukung keberlanjutannya, komisi II DPRD PPU menyoroti perlunya dukungan nyata untuk menunjang unit usaha di koperasi.

“Seperti perlunya pusat berbelanja khusus bagi koperasi, terutama bagi koperasi yang membentuk unit usaha sembako. Pemerintah harus menyiapkan satu tempat khusus belanjanya, ditunjuk dan dibiayai,” kata Sariman.

Menurutnya, dengan begitu harga bosan lebih bersaing denhan toko modern. Jika koperasi berbelanja bahan dibiarkan masing-masing,  maka kemungkinan keberhasilannya kecil.

“Kalau dilepas masing-masing, saya tidak jamin koperasi itu bakal berhasil. Akan sulit mendapatkan harga kompetitif. Khawatir koperasi kalah bersaing dan berujung gagal, seperti kebanyakan terjadi,” jelasnya.

Sama halnya dengan unit usaha koperasi lainnya, yang apabila bergerak di bidang farmasi atau apotek.

“Kalau ada gerai obat, pemerintah juga harus menunjuk distributor besar sebagai pemasok. Ini memastikan suplai terjamin harga tetap bersaing,” imbuhnya.

Menurutnya, hal ini penting untuk menjamin keberlanjutan dan daya saing koperasi desa merah putih yang tengah diupayakan pemerintah memberdayakan masyarakat desa melalui usaha bersama demi memperkuat perekonomian desa.(Adv)