ADV PEMKAB KUKAR Kutai Kartanegara

Naik Kelas! Pemerintah Tenggarong Seberang Bantu Ribuan UMKM Tembus Pasar Nasional

CAPTION: ILUSTRASI- UMKM di Kukar.


TENGGARONG – Sebanyak 6.000 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Tenggarong Seberang kini menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya meningkatkan daya saing dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Melalui berbagai program strategis, pemerintah kecamatan bersama dinas terkait berkomitmen memperluas pasar, meningkatkan kualitas produk, serta membuka akses ke ritel modern.

Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, menegaskan bahwa tahun 2025 menjadi momentum bagi UMKM untuk naik kelas. Salah satu strategi utama adalah memanfaatkan potensi wisata sebagai sarana promosi produk lokal.

“Kami ingin mendorong UMKM agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen, terutama wisatawan yang datang ke Tenggarong Seberang. Dengan demikian, produk lokal bisa lebih dikenal luas dan memiliki pasar yang lebih stabil,” ujar Tego, Sabtu (8/3/2025).

Tidak hanya mengandalkan wisatawan sebagai target pasar, Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang juga menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop) Kukar untuk membantu pelaku UMKM masuk ke jaringan ritel modern seperti Alfamart, Alfamidi, dan supermarket besar lainnya.

Namun, agar produk lokal bisa bersaing di pasar modern, pelaku UMKM harus memenuhi standar kualitas tertentu. Persyaratan seperti kemasan menarik, sertifikasi halal, dan izin BPOM menjadi tantangan utama yang harus diselesaikan.

“Kami terus mendorong UMKM untuk meningkatkan kualitas produknya. Tidak hanya soal rasa, tetapi juga dari segi kemasan dan perizinan. Dengan bantuan dinas terkait, kami ingin memastikan para pelaku usaha dapat memenuhi standar tersebut dan bisa masuk ke pasar yang lebih luas,” jelas Tego.

Untuk mempermudah proses tersebut, pemerintah kecamatan berencana mengadakan pelatihan dan pendampingan intensif bagi pelaku UMKM.

Selain itu, pemerintah juga akan membantu dalam pengurusan sertifikasi, akses permodalan, serta strategi pemasaran digital agar produk mereka lebih mudah ditemukan oleh konsumen.

Dengan berbagai upaya ini, pemerintah berharap pemberdayaan UMKM dapat berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan ekonomi di Tenggarong Seberang.

“Jika UMKM kita berkembang, otomatis ekonomi daerah juga akan semakin kuat. Kami ingin memastikan para pelaku usaha kecil ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi lebih besar,” tambah Tego.

Pemerintah juga menargetkan agar produk unggulan Tenggarong Seberang dapat menembus pasar nasional bahkan ekspor. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak terus diperkuat agar UMKM bisa mendapatkan dukungan yang optimal.

Dengan adanya berbagai program pemberdayaan, harapannya 6.000 UMKM di Tenggarong Seberang bisa semakin mandiri dan berdaya saing tinggi.

Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang berkomitmen untuk terus memberikan dukungan, baik dari segi regulasi, pelatihan, hingga akses permodalan.

“Kami ingin UMKM di Tenggarong Seberang menjadi pilar utama ekonomi lokal. Dengan strategi yang tepat, kita bisa menjadikan mereka sebagai pelaku usaha yang mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi,” pungkas Tego.

Melalui sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, masa depan UMKM di Tenggarong Seberang diprediksi akan semakin cerah, menjadikan wilayah ini sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif yang berkembang pesat di Kutai Kartanegara. (*)