ADV PEMKAB KUKAR Kutai Kartanegara

Camat Sebulu Pastikan Aspirasi Warga Masuk dalam Rencana Pembangunan 2026

*CAPTION:Pemerintah Kecamatan Sebulu mulai menyusun arah kebijakan pembangunan tahun 2026 melalui kegiatan Pra-Musyawarah Rencana Pembangunan (Pra-Musrenbang) yang digelar belum lama ini.


TENGGARONG– Pemerintah Kecamatan Sebulu mulai menyusun arah kebijakan pembangunan tahun 2026 melalui kegiatan Pra-Musyawarah Rencana Pembangunan (Pra-Musrenbang) yang digelar belum lama ini.

Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan skala prioritas pembangunan di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan masyarakat, termasuk kelompok disabilitas.

Dalam forum ini, seluruh kepala desa (Kades), organisasi kecamatan, perwakilan dunia pendidikan dan kesehatan, serta forum disabilitas turut diundang untuk menyampaikan aspirasi dan usulan terkait kebutuhan pembangunan di wilayah mereka.

Camat Sebulu, Edy Fahruddin, menjelaskan bahwa Pra-Musrenbang ini menjadi wadah penting untuk mengidentifikasi kebutuhan prioritas masyarakat yang akan diusulkan dalam Musrenbang tingkat kecamatan dan kabupaten.

Beberapa usulan utama yang muncul dalam forum ini antara lain peningkatan infrastruktur akses jalan, pembangunan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Kemudian, bantuan sarana prasarana usaha untuk penyandang disabilitas dan rehabilitasi serta pembangunan sekolah.

Sementara, salah satu proyek infrastruktur yang menjadi fokus utama adalah jalan desa Sebulu Modern menuju Bloro serta jalan dari Tanjung Harapan ke Lekaq Kidau.

“Intinya kami menyepakati prioritas yang akan diusulkan, salah satunya pembangunan dan peningkatan jalan dari Sebulu Modern menuju Bloro dan dari Tanjung Harapan ke Lekaq Kidau,” ungkap Edy Fahruddin, Rabu (5/3/2025).

Edy menjelaskan bahwa perbaikan jalan Sebulu Modern ke Bloro merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya yang telah dikerjakan.

Akses ini sangat vital bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak yang berangkat ke sekolah serta warga yang membutuhkan layanan kesehatan.

“Akses penghubung kedua desa ini sangat penting, terutama untuk memberikan kenyamanan bagi anak-anak berangkat ke sekolah, hingga ke pusat pelayanan kesehatan,” tambahnya.

Selain infrastruktur, dalam forum ini juga muncul berbagai usulan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat disabilitas.

Forum disabilitas yang hadir dalam Pra-Musrenbang mengajukan permohonan agar pemerintah daerah memfasilitasi lebih banyak pelatihan keterampilan serta bantuan usaha bagi penyandang disabilitas.

Salah satu permasalahan yang diungkapkan adalah kerusakan alat usaha yang sebelumnya telah diberikan kepada kelompok disabilitas.

Beberapa warga disabilitas yang telah menerima pelatihan membuat es batu mengeluhkan bahwa alat pendingin mereka banyak yang sudah tidak berfungsi, sehingga mereka membutuhkan dukungan lebih lanjut.

“Ada masukan dari mereka (forum disabilitas), mereka menginginkan untuk diberdayakan lebih lanjut, baik dalam bentuk pelatihan keterampilan maupun bantuan peralatan usaha. Nanti ini bisa kami sampaikan juga ke Dinas Sosial,” jelas Edy.

Pra-Musrenbang ini menjadi langkah awal yang penting dalam menyusun strategi pembangunan Kecamatan Sebulu ke depan.

Hasil diskusi dan usulan yang terkumpul dalam forum ini akan dibawa ke Musrenbang Kecamatan, yang kemudian akan diteruskan ke tingkat kabupaten untuk mendapat persetujuan dan penganggaran.

Camat Sebulu berharap setiap usulan yang telah disepakati dapat masuk dalam rencana pembangunan 2026 dan direalisasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Kami berharap bahwa setiap usulan yang sudah diprioritaskan ini dapat terealisasi dan benar-benar berdampak bagi kesejahteraan masyarakat Sebulu,” pungkasnya. (*)