Tingkatkan Pemanfaatan Digital Pendidikan, BLPT Bersinergi Dengan Pemerintah Daerah
Balikpapan – Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendorong pengembangan dan peningkatan pemanfaatan platform teknologi pendidikan.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni mengatakan, dalam mendorong peningkatan digitalisasi di dunia pendidikan, saat ini pihaknya sudah punya fasilitas beberapa media pembelajaran di sekolah-sekolah.
Ia menjelaskan, saat ini yang perlu dilakukan adalah bagaimana penguatan instansi, dalam pemanfaatan infrastruktur digital yang sudah dimiliki oleh sekolah dan juga guru.
Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Rakor BLPT dan Balai Tekkom kedua yang dilaksanakan di Hotel Swiss-Belhotel Balikpapan, Rabu (30/10/2024).
“Mudah-mudahan dalam pelaksanaan rakor ini kita bisa mendapatkan hal-hal yang baru, untuk memperkaya pengenalan digital di sekolah-sekolah,” katanya.
Adapun tantangan di Kaltim dalam mewujudkan program tersebut adalah masih adanya daerah blankspot, dan juga ketersediaan listrik di beberapa daerah yang tak terbatas.
Selain itu ketersediaan tenaga pendidik juga menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan digitalisasi ini. Sehingga diperlukan pelatihan dan pengembangan tenaga pendidik dalam mendukung digitalisasi.
Kepala Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Wibowo Mukti mengatakan, kegiatan Rakor ini diikuti oleh BLPT yang ada di seluruh Indonesia
Sesuai dengan tema “Nusantara Baru Pendidikan Maju Bersama BLPT dan Balai Tekkom”, kegiatan ini bertujuan
untuk menyamakan program kerja yang ada di daerah dengan yang ada di kementerian.
Menurutnya, ada beberapa aspek, yang pertama terkait dengan infrastruktur, mulai dari perangkat kerasnya, maupun visi-nya termasuk juga infrastruktur pendukung seperti listrik dan lainnya. Yang kedua adalah terkait konten digitalnya apakah sudah tersedia atau belum. Dan yang ketiga adalah terkait dengan kompetensi, apakah SDM-nya sudah bisa menggunakan infrastruktur yang disediakan tadi.
“Hal ini yang perlu dilakukan persamaan persepsi dengan menyamakan derap langkah. Ketika kita berbicara transportasi digital maka ekosistemnya juga harus terbentuk,” ucapnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam kegiatan ini dari seluruh balai memiliki program kerja yang sama, untuk membuat ekosistem yang luar biasa dalam mendukung transformasi digital.
Sementara itu, Melkius Itlay, salah satu peserta dari Dinas Pendidikan Papua Pegunungan berharap program ini juga bisa dikembangkan di wilayahnya.
Karena Provinsi Papua Pegunungan merupakan daerah baru sehingga belum memiliki fasilitas pendukung dalam melaksanakan program tersebut.
“Saya berharap kegiatan ini bisa juga dikembangkan di sana karena kami adalah daerah yang baru dan saat ini kami belum punya fasilitas yang mendukung, dan masih banyak PR,” ungkapnya.
Untuk saat ini, ia mengungkapkan, program ini sangat bagus dan cukup baik hanya saja dengan persiapan dan fasilitas yang ada di wilayahnya, mungkin belum bisa dilaksanakan.
Namun melalui kegiatan ini, pihaknya mendapatkan pelajaran yang baru, dan bisa menjadi keinginan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini.
(Man)