LAYAK ANAK

Balikpapan Perkuat Kampanye “4T” untuk Tekan Risiko Stunting di Keluarga dan Remaja

Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) terus memperkuat kampanye “4T”: terlalu muda, terlalu dekat, terlalu banyak, dan terlalu tua sebagai strategi utama mencegah stunting dari hulu. Program ini menyasar remaja, keluarga, serta pasangan usia subur agar memahami pentingnya perencanaan kehamilan yang sehat dan bertanggung jawab.

Plt. Kepala DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, mengatakan bahwa kampanye 4T merupakan pintu masuk paling efektif dalam mencegah risiko stunting pada anak sejak masa sebelum kehamilan. Menurutnya, stunting tidak hanya terkait gizi, tetapi juga dipengaruhi kesiapan fisik, mental, dan sosial calon orang tua.

“Kami mendorong keluarga memahami 4T sebagai fondasi utama mencegah stunting. Perencanaan kehamilan menentukan kualitas tumbuh kembang anak sejak hari pertama. Ini bagian dari usaha kita melindungi generasi berikutnya,” ujarnya, Jumat (14/11).

Edukasi Remaja: Hindari Kehamilan Terlalu Muda

DP3AKB aktif memberikan edukasi kepada remaja mengenai risiko kehamilan di bawah usia 21 tahun. Di usia tersebut, tubuh remaja dinilai belum siap menopang kehamilan dan memberikan nutrisi optimal bagi janin, sehingga meningkatkan potensi bayi lahir dengan berat badan rendah maupun gizi buruk.

“Kami mengajak remaja mempertimbangkan kehamilan hingga tubuh benar-benar siap. Remaja membutuhkan nutrisi untuk dirinya sendiri terlebih dahulu, baru kemudian untuk janin,” jelas Nursyamsiarni.

Jarak Kehamilan yang Ideal dan Kesiapan Tubuh Ibu

Kampanye 4T juga menekankan pentingnya menjaga jarak kehamilan. Kehamilan yang terlalu berdekatan dapat melemahkan kondisi fisik ibu karena tubuh belum sepenuhnya pulih. Jeda ideal tiga tahun memungkinkan ibu memulihkan kembali cadangan zat besi, asam folat, serta nutrisi penting lainnya.

“Ibu yang pulih adalah fondasi terbaik bagi janin yang sehat. Karena itu keluarga harus paham bahwa kesiapan kehamilan bukan hanya soal finansial, tetapi juga kesiapan tubuh sang ibu,” tegasnya.

Sosialisasi Menyasar Sekolah, Posyandu, dan Komunitas Remaja

Nursyamsiarni menambahkan bahwa DP3AKB akan memperluas sosialisasi kampanye 4T ke kecamatan, posyandu, sekolah, serta kelompok remaja. Pemerintah ingin memastikan seluruh lapisan masyarakat memahami pentingnya perencanaan keluarga sebagai upaya konkret menurunkan angka stunting secara signifikan.

“Kampanye 4T adalah komitmen Pemkot Balikpapan untuk membangun generasi yang sehat, kuat, dan bebas stunting,” pungkasnya.

Dengan penguatan kampanye ini, Balikpapan menargetkan terciptanya keluarga yang lebih siap dalam menyambut kehamilan dan memastikan setiap anak lahir dalam kondisi optimal untuk tumbuh dan berkembang. (deb)