Sukses! Loa Duri Ilir Kelola 1.500 Ayam Petelur Omega, Hasil Melimpah

TENGGARONG – Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mencatat prestasi gemilang dengan mengelola 1.500 ekor ayam petelur omega yang mampu menghasilkan pendapatan kotor mencapai Rp15–19 juta setiap minggu.
Inovasi ini tak hanya menggerakkan ekonomi desa, tetapi juga mengantarkan Loa Duri Ilir masuk tiga besar lomba inovasi dana desa tingkat nasional.
Kepala Desa Loa Duri Ilir, Fahri Arsyad, menjelaskan bahwa program budidaya ayam petelur omega dirancang sebagai model ekonomi terpadu yang melibatkan masyarakat dan dikelola langsung oleh BUMDes.
“Alhamdulillah, inovasi telur omega ini berhasil mengharumkan nama desa kami sekaligus mewakili Kalimantan Timur,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).
Program ini menjadi terobosan baru karena tidak hanya fokus pada peternakan konvensional, tetapi juga menggabungkan sistem produksi pakan mandiri berbasis hasil pertanian lokal.
Jagung yang ditanam oleh petani desa digunakan sebagai bahan utama pakan ayam, sementara batangnya diolah menjadi silase untuk pakan kambing.
“Dengan begitu, selain produksi telur omega, ada juga pengembangan peternakan kambing yang berjalan bersamaan,” jelas Fahri.
Konsep pangan berkelanjutan ini memberikan dampak luas bagi warga. Selain meningkatkan pendapatan, program ini juga membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga melalui konsumsi telur omega yang lebih sehat dan bergizi tinggi.
BUMDes Loa Duri Ilir menjadi motor penggerak utama program dengan menggandeng kelompok masyarakat.
Desa menyediakan fasilitas kandang, bantuan ayam, serta pendampingan teknis agar warga dapat mengelola usaha secara mandiri dan profesional.
“Masyarakat tidak hanya terbantu secara ekonomi, tapi juga bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga,” tambah Fahri.
Keberhasilan program ini turut menarik perhatian pemerintah daerah.
Pemkab Kukar memberikan tambahan bantuan 1.000 ekor ayam petelur untuk memperkuat kapasitas produksi dan memperluas jaringan pemasaran telur omega ke luar daerah.
Produk telur omega hasil budidaya warga kini telah menembus pasar hingga luar Kukar, termasuk beberapa supermarket di Samarinda, dan mendapat sambutan positif dari konsumen yang mencari produk pangan sehat.
Sementara sektor kambing yang menjadi bagian dari sistem peternakan terpadu masih dalam tahap pengembangan.
Meski belum menghasilkan, pemerintah desa optimistis bahwa kombinasi ayam petelur dan kambing akan menjadi pilar ketahanan pangan berkelanjutan.
“Untuk kambing memang belum ada hasil karena masih tahap pemeliharaan. Tapi kami optimistis dua sektor ini bisa menopang ketahanan pangan desa secara berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan inovasi cerdas berbasis kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat, Desa Loa Duri Ilir kini menjadi contoh sukses pengelolaan dana desa yang berorientasi pada produktivitas, kemandirian, dan kesejahteraan warga.




