
Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) kembali mengukuhkan komitmennya dalam mempercepat digitalisasi pelayanan publik. Kali ini, mereka membuka ruang kolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, yang mengunjungi Balikpapan pada 8–9 Juli 2025. Kunjungan kerja ini bertujuan untuk melakukan capacity building dan pertukaran strategi digitalisasi antar wilayah, khususnya dalam Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Kegiatan ini dipimpin oleh Sadewo Tri Lastiono dari TP2DD Purwokerto dan merupakan wadah bagi kedua wilayah untuk bertukar pengalaman dalam mempercepat implementasi ETPD, terutama di sektor-sektor vital pelayanan publik. Kunjungan lapangan dan sesi diskusi menjadi kesempatan bagi TP2DD Purwokerto untuk mempelajari langsung praktik baik yang sudah diterapkan oleh BPPDRD Balikpapan.
Digitalisasi sebagai Solusi Efisiensi dan Transparansi
Kepala BPPDRD Kota Balikpapan, Idham, menjelaskan sejumlah langkah strategis yang telah diambil dalam mendigitalisasi sistem pembayaran retribusi dan layanan publik. Menurutnya, ETPD bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga solusi efektif untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi.
“Kami tidak hanya menerapkan ETPD sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Digitalisasi ini memungkinkan kami untuk memberikan layanan yang lebih cepat, transparan, dan lebih mudah diakses oleh masyarakat,” ujar Idham pada Selasa (08/07).
Idham mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengintegrasikan pembayaran digital di berbagai titik pelayanan penting di Balikpapan, mulai dari tempat wisata, sewa rusunawa, hingga retribusi pasar. Seperti yang diterapkan di Pasar Inpres Balikpapan, sistem non-tunai memungkinkan proses transaksi menjadi lebih cepat dan efisien.
“Digitalisasi ini sudah menjadi kebutuhan untuk menjawab tantangan zaman. Kami terus mendorong kolaborasi dengan perbankan, penyedia teknologi, dan masyarakat untuk memastikan sistem ini berjalan dengan baik di lapangan,” tambah Idham.
Kolaborasi Antar Daerah untuk Meningkatkan Efisiensi
Selain diskusi teori, rombongan TP2DD Purwokerto juga mengunjungi berbagai lokasi di Balikpapan untuk meninjau langsung implementasi ETPD. Mereka melihat bagaimana sistem pembayaran non-tunai telah mempermudah transaksi dan mengurangi kebocoran pendapatan di lokasi-lokasi strategis seperti Pantai Manggar dan pasar-pasar yang dikelola oleh pemerintah kota.
“Balikpapan sudah menerapkan ETPD secara menyeluruh dan terstruktur. Beberapa daerah lainnya, seperti Purwokerto, dapat bersinergi dalam mengadopsi sistem yang serupa. Praktik baik seperti ini menjadi bukti bahwa digitalisasi pelayanan publik bukan hanya tren, melainkan kebutuhan yang harus dihadirkan secara nyata,” kata Idham.
Sinergi Berkelanjutan untuk Meningkatkan Pelayanan Publik
Pada kesempatan ini, kedua TP2DD sepakat untuk memperkuat sinergi antar wilayah dan membangun komunikasi berkelanjutan. Hal ini bertujuan agar inovasi digital tidak hanya berhenti sebagai proyek jangka pendek, tetapi menjadi budaya kerja pemerintah daerah yang berkelanjutan.
Melalui kolaborasi ini, TP2DD Purwokerto dan TP2DD Balikpapan membuktikan bahwa kerja sama antar wilayah dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah. Kegiatan ini juga menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan dalam digitalisasi sektor publik untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih efisien dan inklusif. (deb)




