Balikpapan DP3AKB Balikpapan

Pemkot Balikpapan Tegaskan: Kota Ramah Anak Bukan Sekadar Ajang Lomba

Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan bahwa upaya membangun Kota Ramah Anak (KRA) bukan semata-mata untuk mengejar penghargaan atau sekadar memenuhi tuntutan penilaian nasional. Komitmen utama adalah menghadirkan perubahan nyata dalam sistem pemerintahan yang menjamin hak dan perlindungan anak di semua lini.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyatakan bahwa prinsip ramah anak harus menjadi nilai dasar dalam budaya kerja seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bukan hanya sebagai proyek untuk kepentingan lomba.

“Kita tidak sedang sekadar ikut lomba. Kalau nanti dapat penghargaan, itu bonus. Yang utama adalah bagaimana prinsip ramah anak benar-benar dijalankan dalam setiap aktivitas dan kebijakan,” ujar Bagus, Selasa (10/06).

Meskipun Kota Balikpapan tengah mempersiapkan diri menghadapi penilaian Kota Layak Anak (KLA) tahun ini, Bagus meminta seluruh perangkat daerah untuk tetap menempatkan substansi perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai prioritas utama. Ia menegaskan pentingnya menjaga fokus agar esensi program tidak tertutupi oleh ambisi meraih penghargaan.

Untuk mengawal implementasi program ini, Pemkot telah membentuk Gugus Tugas Kota Ramah Anak. Gugus tugas tersebut memiliki peran penting sebagai penggerak, pengawas, sekaligus pengendali arah pelaksanaan kebijakan ramah anak di setiap OPD. Pemerintah juga menyiapkan sistem pemantauan yang terstruktur untuk memastikan konsistensi penerapan prinsip ramah anak, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan.

Bagus mengingatkan bahwa indikator keberhasilan tidak hanya diukur dari keterlibatan satuan pendidikan yang tampil sebagai perwakilan dalam penilaian nasional. Fokus utama harus tetap pada perubahan perilaku dan budaya kerja seluruh elemen pemerintah.

“Yang tampil di lomba bukan segalanya. Justru yang tidak tampil, tapi tetap konsisten menerapkan prinsip ramah anak, itu yang menunjukkan kedalaman komitmen,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Bukan hanya Dinas Pendidikan atau Dinas Kesehatan yang diminta bergerak, tetapi seluruh OPD, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata hingga pemerintah kelurahan. Semuanya diharapkan menyatu dalam visi besar menjadikan Balikpapan sebagai kota yang aman, sehat, dan nyaman bagi anak-anak.