Balikpapan HEADLINE kesehatan

IFG Dorong Literasi dan Inklusi Asuransi Lewat Edukasi dan Inovasi Digital

Balikpapan – Indonesia Financial Group (IFG) terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan literasi dan inklusi asuransi nasional. Sebagai holding BUMN di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi, IFG menempuh pendekatan holistik melalui edukasi masyarakat, pengembangan produk terjangkau, serta kolaborasi lintas sektor.

Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menjelaskan bahwa IFG berfokus pada tiga pilar utama, yakni edukasi yang memberdayakan, inovasi produk yang mudah diakses, dan kolaborasi berkelanjutan.

“ Kami memahami bahwa kepercayaan publik terhadap industri asuransi perlu diraih kembali, dan literasi menjadi fondasinya. Karena itu, IFG hadir langsung di tengah masyarakat dengan edukasi yang praktis dan mudah dipahami,” ujar Denny S. Adji.

Melalui anggota holding seperti Jasindo, Askrindo, Jasa Raharja, IFG Life, dan lainnya, IFG menghadirkan produk asuransi mikro dengan premi terjangkau, seperti LifeSAVER dari IFG Life dan Third Party Liability (TPL) dari Jasa Raharja Putera. Produk-produk ini ditujukan bagi masyarakat menengah ke bawah agar lebih terlindungi dari risiko finansial.

Selain itu, IFG juga mengandalkan teknologi sebagai sarana memperluas akses asuransi. Melalui aplikasi One by IFG, masyarakat dapat membeli dan mengelola produk asuransi serta layanan investasi secara digital, bahkan melakukan klaim dan konsultasi kesehatan daring.

“Digitalisasi bagi kami bukan sekadar kemudahan, tapi cara menjembatani masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani agar bisa merasakan manfaat asuransi dengan pengalaman yang lebih manusiawi,” jelas Denny S. Adji.

IFG juga memiliki lembaga riset IFG Progress yang berperan dalam memantau perkembangan literasi dan inklusi asuransi nasional. Hasil risetnya digunakan sebagai dasar perumusan kebijakan dan strategi edukasi agar lebih tepat sasaran.

Selain memperkuat literasi, IFG menyeimbangkan misi sosial dengan keberlanjutan bisnis melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Kindness to Progress. Program tersebut telah dilaksanakan di berbagai daerah seperti Magelang, Bandung Barat, dan Malang, dengan dampak sosial yang signifikan.

“Bagi IFG, misi sosial dan keberlanjutan bisnis adalah dua sisi dari koin yang sama. Kami ingin membangun ekosistem yang sehat, di mana masyarakat terlindungi, industri tumbuh, dan IFG berkembang secara berkelanjutan,” tutur Denny S. Adji.

Dalam lima tahun ke depan, IFG menargetkan peningkatan signifikan pada indeks literasi dan inklusi asuransi nasional, sejalan dengan program literasi keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
(Deb)