Balikpapan DP3AKB Balikpapan

Pemkot Libatkan Swasta Bangun Ruang Bermain Ramah Anak

Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan terus mempercepat pembangunan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) di seluruh wilayah kota. Mengingat keterbatasan anggaran daerah, pemerintah kini mulai membuka ruang kolaborasi dengan sektor swasta dan komunitas lokal untuk mendukung pemerataan fasilitas tersebut di tingkat kelurahan.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyampaikan bahwa pelibatan sektor swasta bukan semata soal pendanaan, tetapi sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dalam mendukung tumbuh kembang anak di lingkungan perkotaan. Terlebih bagi perusahaan yang telah lama beroperasi di Balikpapan, keterlibatan mereka dinilai penting dalam menciptakan kota yang inklusif dan ramah anak.

“Kami tidak mungkin bekerja sendiri. Maka dari itu kami ajak perusahaan dan komunitas ikut berkontribusi mewujudkan ruang bermain anak yang merata di seluruh kelurahan,” kata Bagus, Selasa (24/06).

Saat ini, Balikpapan memiliki empat RBRA aktif yang tersebar di beberapa titik, yakni Taman Bekapai, Taman Jalan Wiluyo Puspo Yudo, Taman Tiga Generasi, serta halaman Masjid Madinatul Iman di kawasan Balikpapan Islamic Center. Keempatnya menjadi bukti nyata bahwa ruang bermain mampu menjadi alternatif positif bagi anak-anak, terutama dalam menghadapi tantangan digitalisasi yang kian masif.

“Anak-anak perlu ruang sosial nyata. RBRA memberikan mereka pengalaman bermain langsung, belajar bekerja sama, serta mengenal lingkungan secara sehat dan menyenangkan,” lanjut Bagus.

Pemkot menargetkan seluruh kelurahan di Balikpapan memiliki RBRA dalam lima tahun mendatang. Melalui skema kerja sama yang sedang dirancang, pemerintah berharap bisa mempercepat realisasi tanpa harus bergantung sepenuhnya pada APBD. Skema tersebut juga mengatur standar fasilitas agar tetap sesuai dengan prinsip keamanan, inklusivitas, dan keberlanjutan.

Pemerintah memastikan bahwa setiap RBRA, baik yang dibangun oleh pemerintah maupun swasta, akan memenuhi kriteria sebagai ruang publik yang aman dan mendidik. Selain itu, keterlibatan orang tua dalam mendampingi dan mengarahkan anak untuk menggunakan fasilitas tersebut juga dianggap penting untuk menjaga fungsinya secara optimal.

Bagus menegaskan bahwa pembangunan RBRA merupakan bagian penting dalam menjaga predikat Kota Layak Anak (KLA) yang saat ini disandang Balikpapan. Menurutnya, keberadaan ruang bermain tidak sekadar penunjang, tetapi menjadi indikator langsung perhatian pemerintah terhadap hak-hak anak.

“Melalui sinergi ini, kami optimis cita-cita menjadikan Balikpapan sebagai kota yang benar-benar ramah terhadap anak akan lebih cepat terwujud,” tutupnya. (ADV)