ADV PEMKAB KUKAR Kutai Kartanegara

LPJU Sudah Terpasang, Desa Kutai Lama Tunggu Perbaikan Jalan 1,8 Km


TENGGARONG – Warga Dusun 2 Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, kini mulai merasakan perubahan positif.

Dalam dua tahun terakhir, kawasan ini sudah memiliki lampu penerangan jalan umum (LPJU), sehingga akses warga pada malam hari menjadi lebih aman dan terang.

Kepala Desa Kutai Lama, Maulidin, mengatakan keberhasilan tersebut merupakan hasil dari perjuangan berulang kali menyuarakan kebutuhan warga.

Ia pun optimistis, persoalan akses jalan sepanjang 1,8 kilometer yang berbatasan dengan wilayah Makroman, Samarinda, juga akan mendapat perhatian pemerintah.

“Kalau kami mau masuk ke kampung, otomatis melewati jalan yang bukan milik Kukar. Kalau mau diperbaiki, itu yang jadi kendala,” ujar Maulidin, Jumat (6/6/2025).

Meski jalan utama belum mendapat penanganan maksimal, pemerintah desa tetap konsisten memasukkan usulan perbaikan ke dalam program tahunan.

Bahkan, aspirasi sudah disampaikan hingga ke DPRD Kaltim dan sempat dijanjikan akan terealisasi pada 2027 mendatang.

“Sudah kami gaungkan. Katanya, DPRD Provinsi sempat menjanjikan perbaikan di tahun 2027. Tapi belum ada kejelasan lebih lanjut,” tambahnya.

Ia juga menyebut, Pemkab Kukar melalui program pembangunan desa sudah mencatat usulan tersebut. Hanya saja, masih perlu komunikasi dan dukungan lebih luas agar realisasi bisa dipercepat.

“Sudah berkali-kali kami masukkan. Tapi katanya masih harus banyak silaturahmi, melobi-lobi,” ungkapnya.

Meskipun begitu, semangat warga Dusun 2 tetap tinggi. Kehadiran LPJU dianggap sebagai tanda awal perhatian pemerintah dan menjadi penyemangat agar kebutuhan akses jalan segera dipenuhi.

“Alhamdulillah, kalau untuk penerangan sudah bagus. Tinggal infrastruktur jalannya yang masih susah,” jelas Maulidin.

Saat ini, Dusun 2 Desa Kutai Lama dihuni sekitar 160 kepala keluarga (KK) yang tersebar di empat RT. Dinamika jumlah warga cukup fluktuatif karena adanya perpindahan masuk dan keluar.

Namun, semangat kebersamaan warga dalam memperjuangkan kebutuhan desa tetap terjaga.
Maulidin berharap, perhatian pemerintah akan semakin besar.

Menurutnya, akses jalan sangat vital bagi aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan masyarakat. Dengan penerangan yang sudah ada, ia yakin pembangunan berikutnya akan semakin mudah diwujudkan.

“Yang jelas, kami hanya ingin akses jalan diperhatikan. Karena ini menyangkut kehidupan sehari-hari warga di Dusun 2,” pungkasnya. (*)