Tabang Dikepung Banjir, Delapan Desa Terdampak Aktivitas Warga Terhambat

Tenggarong – Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Sungai Belayan selama tiga hari berturut-turut menyebabkan luapan air sungai yang memicu banjir di sejumlah desa di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Peristiwa ini terjadi pada hari Jumat, 4 April 2025, dan mengakibatkan genangan air di delapan desa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Setianto Nugroho Aji, mengonfirmasi bahwa banjir telah menggenangi Desa Long Beleh Haloq, Umaq Bekuay, Sidomulyo.
Lalu Desa Baru, Tabang Lama, Umaq Dian, Muara Pedohon, dan Umaq Tukung. Berdasarkan pantauan tim di lapangan, ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 50 sentimeter.
“Air mulai surut di Desa Long Beleh Haloq, meskipun sebagian jalan desa masih terendam air dengan kedalaman sekitar 30 sampai 40 cm. Namun, hingga saat ini air belum sampai memasuki rumah warga,” jelas Setianto saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (5/4/2025).
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, masyarakat terdampak mengalami gangguan aktivitas sehari-hari.
Jalan desa yang tergenang menyulitkan mobilitas warga, terutama dalam mengakses pasar dan fasilitas kesehatan. Sejumlah kegiatan ekonomi warga, seperti pertanian dan perdagangan, juga ikut terganggu.
“Sejauh ini kami belum menerima laporan adanya tanah longsor maupun pohon tumbang akibat hujan deras. Kami bersyukur tidak ada korban jiwa, namun tetap perlu waspada mengingat curah hujan di kawasan hulu masih cukup tinggi,” tambahnya.
BPBD Kukar bersama unsur Muspika Tabang dan relawan setempat saat ini masih terus melakukan pemantauan dan pendataan di wilayah terdampak.
Warga diimbau untuk tetap waspada dan segera melapor jika terjadi peningkatan debit air secara tiba-tiba.
Pihak kecamatan juga telah mengaktifkan posko siaga banjir guna mempermudah koordinasi bantuan serta memastikan distribusi informasi yang cepat kepada warga. Bila diperlukan, evakuasi akan segera dilakukan untuk menjamin keselamatan masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar bantaran sungai yang rawan longsor dan tetap menjaga keselamatan diri dan keluarga,” tutup Setianto.
Dengan kondisi cuaca yang belum sepenuhnya stabil, BPBD Kukar terus mengimbau masyarakat di wilayah hulu Kutai Kartanegara untuk tetap siaga dan memperhatikan informasi resmi dari pemerintah daerah terkait potensi bencana. (*)
*