
Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan secara resmi mengajak seluruh sekolah di kota ini untuk menyukseskan kegiatan “Outdoor Classroom Day” atau Sehari Belajar di Luar Kelas yang digelar serentak pada Kamis, 20 November 2025. Kegiatan ini tidak hanya memperingati Hari Anak Sedunia, tetapi juga menjadi bagian dari upaya untuk mendorong pembelajaran yang lebih kreatif, menyenangkan, dan berbasis pengalaman langsung bagi seluruh peserta didik.
Agenda yang dimulai pukul 07.15 WITA ini diikuti oleh semua satuan pendidikan se-Kota Balikpapan, mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemerintah Kota Balikpapan memastikan bahwa seluruh sekolah memiliki fleksibilitas dalam merancang konsep belajar di luar ruangan, disesuaikan dengan karakter lingkungan masing-masing.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan kesempatan untuk memperkaya pengalaman anak dan meningkatkan interaksi positif antara siswa, guru, serta lingkungan sekitar.
“Kami mengajak seluruh sekolah untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Belajar di luar kelas memberikan ruang bagi anak untuk mengeksplorasi lingkungan, menambah keceriaan, serta membuka inspirasi baru dalam proses belajar,” ujar Nursyamsiarni, Kamis (20/11).
Menurut Nursyamsiarni, konsep belajar di luar kelas sudah lama menjadi rekomendasi internasional dalam pengembangan tumbuh kembang anak. Aktivitas fisik, permainan edukatif, serta interaksi sosial di ruang terbuka terbukti dapat meningkatkan kreativitas, membangun kesehatan mental, dan melatih kemampuan pemecahan masalah anak. Kegiatan seperti ini juga mendukung perkembangan emosional dan sosial siswa, menjadikan mereka lebih siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
“Kami ingin memastikan bahwa Hari Anak Sedunia bukan hanya sekadar kegiatan simbolis, tetapi juga sebagai momentum untuk menguatkan pendekatan pembelajaran yang lebih humanis. Anak-anak berhak mendapatkan suasana belajar yang sehat, aman, dan menyenangkan,” jelasnya.
DP3AKB Balikpapan bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan organisasi pendidikan setempat untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan dengan tertib dan aman. Para guru diminta untuk merancang aktivitas yang relevan dan bermanfaat, seperti observasi lingkungan, permainan edukatif, senam bersama, hingga pengenalan nilai sosial melalui kegiatan kelompok.
Nursyamsiarni menambahkan bahwa konsep pembelajaran luar ruang ini sejalan dengan visi Kota Balikpapan sebagai kota layak anak. Dalam hal ini, ruang publik, area hijau, dan fasilitas sekolah berfungsi sebagai bagian dari ekosistem pembelajaran yang terbuka dan kaya manfaat.
“Kami terus mendorong sekolah-sekolah untuk memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang kaya. Pembelajaran aktif di ruang terbuka merupakan investasi penting untuk masa depan anak-anak kita,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, pemerintah kota berharap dapat menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan mendalam, sehingga anak-anak dapat berkembang secara optimal, baik secara akademis maupun sosial. Outdoor Classroom Day di Balikpapan menjadi bukti komitmen kota ini untuk terus mendukung pendidikan yang menyeluruh, inklusif, dan penuh kreativitas. (deb)




