LAYAK ANAK

Balikpapan Perluas Program Perlindungan Anak ke Lebih Banyak Sekolah

Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) terus mempercepat perluasan program perlindungan anak ke lebih banyak sekolah. Langkah ini menjadi bukti kuat komitmen pemerintah daerah dalam memastikan setiap satuan pendidikan menerapkan budaya aman, ramah anak, dan bebas kekerasan.

Plt. Kepala DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, menegaskan bahwa program perlindungan anak tidak boleh berhenti pada pelatihan formal. Yang dibutuhkan adalah perubahan budaya di sekolah serta penguatan sistem pengawasan yang berkelanjutan.

“Pelatihan saya rasa sudah sering. Makanya jangan sampai ini jadi kegiatan seremonial. Kami ingin sekolah konsisten mengembangkan budaya aman dari waktu ke waktu. Sekolah tidak boleh abai pada potensi risiko kekerasan sekecil apa pun,” ujarnya, Jumat (14/11).

Sekolah Memiliki Peran Krusial dalam Pencegahan Kekerasan

Menurut Nursyamsiarni, sekolah merupakan garda terdepan dalam mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak. Karena itu, perluasan program diarahkan untuk membangun sistem perlindungan yang tidak hanya fokus pada penanganan kasus, tetapi juga pencegahan serta penguatan karakter.

“Kami mendorong setiap sekolah agar aktif membangun mekanisme perlindungan internal. Perlu ada sistem pelaporan yang mudah, komunikasi yang responsif antara guru dan siswa, serta penegakan disiplin yang tidak mengandung unsur kekerasan,” jelasnya.

Pendampingan Langsung dan Evaluasi Menyeluruh

DP3AKB siap mengirimkan tim pendamping untuk memastikan setiap sekolah menerapkan standar perlindungan anak secara tepat. Pendampingan tersebut mencakup evaluasi fasilitas, analisis risiko lingkungan belajar, hingga penyusunan SOP perlindungan anak.

Pendekatan yang digunakan menekankan pada lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan sosial-emosional siswa.

“Sekolah yang menerapkan budaya aman akan mendorong anak merasa percaya diri untuk belajar dan berinteraksi. Lingkungan yang positif terbukti meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil belajar,” katanya.

Investasi Jangka Panjang untuk Generasi Aman dan Bahagia

Nursyamsiarni menambahkan bahwa perluasan program ini merupakan bagian dari kebijakan perlindungan anak yang dijalankan secara komprehensif oleh Pemkot Balikpapan. Langkah ini sekaligus menjadi investasi jangka panjang dalam menciptakan generasi yang tumbuh dalam ekosistem pendidikan yang aman dan bebas kekerasan.

“Kami menjalankan program ini agar setiap sekolah menjadi ruang belajar yang melindungi seluruh peserta didik. Bukan hanya sebagian tapi keseluruhan. Kalau sekolah sudah aman tentu pendidikan berjalan lebih positif, produktif dan menyenangkan,” pungkasnya.

Melalui upaya ini, Balikpapan memperkuat posisinya sebagai daerah yang serius mewujudkan lingkungan pendidikan ramah anak di seluruh lapisan sekolah. (deb)