Balikpapan – Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Kota Balikpapan menegaskan komitmennya membangun ekosistem perpajakan yang sehat dan berkelanjutan. Pemerintah kota meyakini kombinasi antara kebijakan keringanan pajak dan peningkatan kualitas layanan mampu memperkuat hubungan antara wajib pajak dan otoritas fiskal.
Kepala BPPDRD, Idham, menyatakan strategi ini tidak hanya mendorong kepatuhan, tetapi juga kenyamanan masyarakat dan pelaku usaha dalam menjalankan kewajiban pajak. “Pendekatan seimbang antara insentif dan layanan prima akan membentuk ekosistem perpajakan yang sehat dan berkelanjutan di Balikpapan,” ujarnya, Selasa (18/11).
Menurut Idham, pemerintah terus menyiapkan keringanan pajak secara terukur, terutama pada sektor yang membutuhkan dukungan agar tetap bertahan dan berkembang. Stimulus fiskal diberikan dengan analisis matang agar tidak mengganggu stabilitas Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain keringanan, BPPDRD fokus meningkatkan kualitas layanan berbasis digital agar wajib pajak dapat mengakses informasi dan melakukan pembayaran dengan mudah, cepat, dan transparan. “Pelayanan yang responsif membuat masyarakat melihat pajak sebagai kontribusi bagi pembangunan kota, bukan sebagai beban,” jelasnya.
Idham menambahkan, pemerintah juga memperluas ruang dialog dengan masyarakat dan pelaku usaha untuk menciptakan lingkungan fiskal terbuka, di mana setiap kebijakan dapat dipahami dan direspons dengan baik. (deb)
