Pemerintah Kota Balikpapan Dorong Inovasi Pembelajaran Luar Ruang untuk Sekolah Ramah Anak

Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), terus mendorong sekolah di kota ini untuk menghadirkan inovasi pembelajaran luar ruang yang menyenangkan. Inisiatif ini menjadi bagian penting dalam upaya mempercepat terwujudnya sekolah ramah anak di seluruh jenjang pendidikan.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, menjelaskan bahwa seluruh sekolah memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung tumbuh kembang anak. Ia menekankan bahwa pembelajaran tidak harus selalu berlangsung di dalam kelas.
“Inilah bagian dari upaya mewujudkan sekolah ramah anak. Lingkungan sekolah harus membuat anak merasa aman, nyaman, dan bahagia. Baik di dalam kelas maupun di luar kelas,” ujarnya, Kamis (20/11).
Nursyamsiarni menambahkan bahwa pembelajaran luar ruang memberikan banyak manfaat, salah satunya memberi ruang bagi anak untuk bergerak lebih aktif, berinteraksi sosial, dan mengurangi kejenuhan. Oleh karena itu, sekolah-sekolah di Balikpapan didorong untuk memperbanyak aktivitas seperti olahraga, eksplorasi alam, serta permainan tradisional yang dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan bermakna.
Momentum peringatan Hari Anak Sedunia tahun ini menjadi ajang yang lebih memperkuat komitmen DP3AKB dalam mendorong terwujudnya sekolah ramah anak di seluruh kota. DP3AKB berharap kegiatan belajar yang melibatkan interaksi langsung dengan alam dan lingkungan dapat mendukung perkembangan fisik dan mental anak secara optimal.
“Kami menginginkan semua pihak bekerja sama menjaga tumbuh kembang anak-anak Balikpapan agar tetap optimal. Setiap anak berhak untuk belajar, bermain, dan tumbuh dalam lingkungan yang benar-benar mendukung,” jelasnya.
Menurut Nursyamsiarni, untuk mewujudkan sekolah ramah anak, kerjasama antara sekolah, keluarga, dan pemerintah sangatlah penting. Perlindungan anak tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi harus diwujudkan dalam program-program yang nyata di lapangan. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan seluruh anak di Balikpapan mendapatkan haknya untuk tumbuh di lingkungan yang mendukung.
Upaya penguatan lingkungan ramah anak akan terus berlanjut, termasuk dengan peningkatan fasilitas sekolah, pelatihan untuk para guru, serta kolaborasi lintas dinas untuk memperluas ruang bermain yang aman bagi anak-anak. DP3AKB juga memastikan bahwa seluruh sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak baik secara fisik, emosional, dan sosial.
“Kami sudah mendapat predikat kota layak anak, dan itu bukan sekadar gelar. Ada tindak lanjut nyata dalam mewujudkan hak anak di lapangan. Yang paling berperan tentu di sektor pendidikan, di sini anak-anak kita perlu perhatian lebih,” tuturnya.
Nursyamsiarni berharap bahwa dorongan untuk menciptakan inovasi pembelajaran luar ruang ini mendapatkan respons positif dari para penyelenggara sekolah di Balikpapan. Ia juga berharap kualitas pendidikan di kota ini semakin meningkat, sekaligus menciptakan generasi yang sehat, bahagia, dan berdaya.
Dengan terus mendorong inovasi dalam pembelajaran dan meningkatkan kualitas lingkungan pendidikan, DP3AKB Balikpapan bertekad menjadikan kota ini sebagai tempat yang ramah dan mendukung bagi tumbuh kembang anak. (deb)




