ADV PEMKAB KUKAR Kutai Kartanegara

RT-Ku Terbaik, Inovasi Bupati Kukar untuk Selesaikan Masalah Warga

CAPTION: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) resmi memperkenalkan program RT-Ku Terbaik, sebuah inovasi pembangunan berbasis masyarakat yang digagas langsung oleh Bupati Aulia Rahman Basri.

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) resmi memperkenalkan program RT-Ku Terbaik, sebuah inovasi pembangunan berbasis masyarakat yang digagas langsung oleh Bupati Aulia Rahman Basri.

Program ini bukan sekadar inisiatif sosial, tetapi strategi besar untuk memperkuat ketahanan sosial, pangan, dan kemandirian ekonomi warga mulai dari unit terkecil: Rukun Tetangga (RT).

Bupati Aulia menjelaskan, RT-Ku Terbaik dirancang sebagai model pembangunan yang berangkat dari intervensi berbasis data.

Dengan pendekatan ini, setiap kebijakan pemerintah diharapkan lebih tepat sasaran dan langsung menyentuh persoalan riil yang dihadapi masyarakat di lapangan.

“RT-Ku Terbaik ini merupakan upaya kita untuk memastikan bahwa Kutai Kartanegara memperoleh ketahanan sosial dan ketahanan pangan yang baik. Mindset besarnya ada di sana,” tegas Aulia, Jumat (12/9/2025).

Melalui program ini, setiap RT akan menerima alokasi dana sebesar Rp150 juta per tahun untuk mendanai intervensi langsung terhadap berbagai persoalan sosial.

Mulai dari kemiskinan, pengangguran, anak putus sekolah, hingga warga rentan, semua akan ditangani di tingkat RT tanpa menunggu birokrasi panjang.

“Ketika ada warga miskin, kita intervensi langsung. Kalau ada anak yang terancam putus sekolah, kita selesaikan. Begitu pula persoalan lainnya,” jelas Aulia.

Tahap awal pelaksanaan program difokuskan pada penguatan baseline data di setiap RT.

Data tersebut akan menjadi dasar perencanaan agar Pemkab Kukar mengetahui dengan pasti jumlah pengangguran, kondisi sosial, hingga potensi ekonomi lokal di tiap wilayah.

Aulia menjelaskan, data yang akurat akan memudahkan pemerintah menghubungkan warga dengan program yang relevan.

Misalnya, anak muda yang menganggur bisa diarahkan ke program Kukar Siap Kerja, balita rentan stunting akan dibantu melalui MBG Plus, sementara lansia dijangkau lewat program kesejahteraan sosial.

“Kalau bicara pengentasan kemiskinan, konsepnya ada dua: charity (bantuan langsung) dan empowerment (pemberdayaan). Nah, ini harus termapping di level RT,” paparnya.

Lebih jauh, Bupati Aulia menyebut RT-Ku Terbaik juga menjadi wadah integrasi 17 program prioritas Kukar Idaman Terbaik.

Dengan begitu, RT tidak hanya berfungsi sebagai unit administratif, tetapi menjadi pusat sinergi pembangunan sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.

“RT-Ku Terbaik ini nantinya jadi rumah penyelenggaraan program. Misalnya ada balita, kita intervensi MBG Plus. Ada lansia, kita pastikan kebutuhannya terpenuhi,” ujarnya.

Ia menegaskan, alokasi Rp150 juta per RT bukan angka mutlak. Anggaran dapat disesuaikan dengan kompleksitas persoalan di lapangan.

RT dengan masalah sosial yang lebih berat bisa menerima intervensi lebih besar dibandingkan wilayah lainnya.

“Artinya, pembiayaan itu sesuai dengan kebutuhan. Masalah di setiap RT tentu berbeda,” ungkapnya.

Aulia menambahkan, tahun 2025 akan difokuskan pada penyusunan regulasi dan petunjuk teknis pelaksanaan program, termasuk mekanisme verifikasi data dan pengawasan penggunaan anggaran.

Targetnya, seluruh regulasi pendukung rampung pada akhir tahun sehingga pelaksanaan RT-Ku Terbaik bisa dimulai pada 2026.

“Yang pasti, kehadiran program ini ingin memastikan pemerintah benar-benar hadir di tengah masyarakat,” tutupnya.

Dengan RT-Ku Terbaik, Pemkab Kukar berharap tercipta model pembangunan baru yang lebih partisipatif, responsif, dan berpihak pada rakyat—di mana setiap persoalan masyarakat diselesaikan tepat di akar masalahnya.