ADV DPRD PPU

Wakil Ketua Komisi III DPRD PPU Soroti Infrastruktur Jalan Sepaku Perlu Perbaikan



PPU – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih menghadapi sejumlah tantangan terutama dari akses jalan yang menuntut segera dilakukan perbaikan.

Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU, Jhon Kenedy menjelaskan masalah jalan rusak tidak hanya berada di satu titik saja, melainkan ada banyak lokasi lainnya di wilayah PPU.

Pihaknya mendorong kepada pemerintah setempat agar mengambil langkah penanganan agar semestinya jalan-jalan tersebut layak dilewati.

“Kawasan Sepaku misalnya, itu ada di Bukit Subur, kemudian di Riko juga ada. Saya melihat langsung kondisinya itu sangat memprihatinkan,” ucapnya, Rabu (30/4/2025).

Padahal, akses tersebut merupakan satu-satunya yang dapat dilewati sebagai penghubung kegiatan pertanian dan perkebunan di dalam wilayah itu.

Lebih lanjut, Jhon Kenedy bilang jembatan Sungai Riko sudah tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.

“Dari pemerintah sebelumnya proyek pembangunan Jembatan Sungai Riko ini rasanya sudah direncanakan, berhubung pandemi Covid-19, anggaran tersebut dipangkas. Beberapa kali dianggarkan, tapi selalu hilang karena refocusing anggaran,” jelasnya.

Sebagai kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), pihaknya berharap wilayah PPU, khususnya Kecamatan Sepaku sebagai pusat keberadaan IKN seyogyanya semakin berkembang, salah satunya dengan kondisi jalan yang semakin membaik.

“Baik pemerintah pusat maupun daerah harus memperhatikan infrastruktur pendukung di PPU, ini penting sekali,” ujarnya.

Ia menegaskan, pembangunan baru yang terbilang modern tersebut jangan sampai kalah dengan wilayah sekitarnya.

“Kota baru dibangun, harusnya daerah Kabupaten atau induknya tidak jauh tertinggal,” katanya.

Namun demikian, ia mengingatkan pemerintah perlu melihat hal ini sebagai kebutuhan yang penting. Terlebih masih ada prioritas lainnya seperti pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur lain yang benar-benar mendesak.

“Pemerintah mungkin sudah minat kebutuhan itu, tapi pengelolaan keuangan juga harus berimbang dengan pelayanan dasar. Pada intinya kita perlu bersabar,” tegasnya.