Pemkab Kukar Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dengan Gerakan Pangan Murah

CAPTION: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
TENGGARONG – Jelang Hari Raya Idulfitri, keresahan melanda masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar). Harga bahan pokok terus merangkak naik, membuat banyak warga khawatir bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan menjelang hari kemenangan.
Namun, Pemkab Kukar tak tinggal diam. Sebagai langkah strategis untuk melawan lonjakan harga dan memastikan masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan pangan, Gerakan Pangan Murah (GPM) kembali digelar!
Di Parkiran Masjid Agung Sultan A.M. Sulaiman, Tenggarong, ratusan warga berbondong-bondong datang sejak pagi. Mereka berharap bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih murah, mengingat harga di pasaran semakin tak terkendali.
Beras, gula pasir, minyak goreng, hingga daging ayam—semuanya mengalami kenaikan yang cukup signifikan akibat meningkatnya permintaan dan kendala distribusi.
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, yang turun langsung membuka acara, menegaskan bahwa GPM adalah langkah nyata Pemkab Kukar dalam mengendalikan inflasi yang kerap melonjak menjelang hari-hari besar keagamaan.
“Gerakan Pangan Murah ini bukan sekadar program tahunan biasa, ini adalah intervensi nyata pemerintah dalam melindungi daya beli masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa setiap warga dapat menjalani Ramadan dan Idulfitri dengan tenang, tanpa dihantui kenaikan harga bahan pokok,” tegas Sunggono, Rabu (12/3/2025).
Kenaikan harga menjelang Idulfitri bukan sekadar isu tahunan, tetapi ancaman nyata bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Pemkab Kukar mencatat bahwa harga sejumlah bahan pokok naik drastis dalam beberapa minggu terakhir.
Untuk mengatasi hal ini, GPM menghadirkan bahan pangan dengan harga lebih murah dibandingkan pasar, seperti beras premium dan medium, gula pasir dan tepung terigu.
Lalu, minyak goreng kemasan dan curah, daging ayam segar dan telur ayam, ikan segar, cabai, bawang merah, dan bawang putih, sayuran dan buah-buahan segar.
Di lokasi, suasana tampak riuh. Warga rela mengantre panjang demi mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Salah satu warga, Siti Rohmah (39), mengaku sangat bersyukur dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini.
“Harga di pasar gila-gilaan! Beras naik, minyak goreng naik. Kalau bukan karena pasar murah ini, saya tidak tahu bagaimana harus mengatur keuangan untuk kebutuhan lebaran nanti,” ungkapnya dengan wajah penuh harapan.
Namun, keterbatasan stok tetap menjadi tantangan. Antrean panjang mengular sejak pagi, menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan bahan pokok dengan harga yang lebih bersahabat.
Gerakan Pangan Murah ini bukan hanya sekadar program pemerintah, tetapi hasil kolaborasi besar antara berbagai instansi dan pemangku kepentingan.
Di bawah koordinasi Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Koperasi dan UMKM, berbagai pihak bersatu memastikan pasokan tetap lancar dan harga tetap stabil.
Tak hanya itu, Perum Bulog, PT Rajawali Nusindo, kelompok tani, peternak, hingga pelaku UMKM pangan turut serta dalam memastikan kelancaran program ini. Keamanan pun diperketat dengan kehadiran Satpol PP, Dinas Perhubungan, serta personel TNI dan Polri untuk menjaga ketertiban dan kelancaran distribusi.
Pemkab Kukar berkomitmen penuh untuk terus menjaga kestabilan harga pangan, tidak hanya menjelang Ramadan dan Idulfitri, tetapi juga dalam jangka panjang.
“Kami tidak akan tinggal diam melihat rakyat kesulitan menghadapi kenaikan harga. Jika diperlukan, kami siap menggelar Gerakan Pangan Murah lagi demi melindungi masyarakat dari dampak inflasi,” tegas Sunggono.
Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying, karena pemerintah daerah terus berupaya menjaga stok tetap stabil.
“Yang terpenting adalah tetap bijak dalam berbelanja. Jangan membeli dalam jumlah berlebihan, karena itu justru akan memicu kelangkaan dan kenaikan harga di pasaran,” tambahnya.
Dengan adanya GPM ini, diharapkan masyarakat dapat merayakan Idulfitri tanpa beban berat di pundak, tanpa harus mengkhawatirkan lonjakan harga bahan pokok yang sering kali terjadi di periode ini.
Pemkab Kukar telah menunjukkan komitmen mereka, kini giliran masyarakat untuk tetap tenang, bijak dalam berbelanja, dan terus mendukung langkah-langkah pemerintah dalam menjaga kesejahteraan bersama. (*)