LAYAK ANAK

DP3AKB Balikpapan Perketat Upaya Pencegahan Kejahatan Siber terhadap Anak

Balikpapan – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan memperkuat upaya pencegahan kejahatan siber terhadap anak-anak dengan meningkatkan edukasi dan literasi digital. Upaya ini dilakukan seiring dengan meningkatnya risiko yang dihadapi anak-anak di dunia maya yang semakin berkembang dan beragam.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, menegaskan bahwa literasi digital anak menjadi kebutuhan mendesak di tengah maraknya kasus kejahatan siber yang menargetkan pengguna muda. DP3AKB ingin memastikan bahwa anak-anak tidak hanya terpapar konten digital, tetapi juga dibekali dengan pengetahuan yang cukup untuk melindungi diri mereka sendiri.

“Kami memberi pemahaman kepada anak-anak tentang risiko di dunia digital. Anak-anak harus tahu cara melindungi diri sebelum mereka terjebak dalam ancaman siber. Anak-anak sekarang tidak bisa lepas dari gadget mereka, jadi penting bagi mereka untuk memahami cara aman menggunakan teknologi,” ujar Nursyamsiarni, Sabtu (22/11).

Nursyamsiarni menjelaskan bahwa anak-anak kini mengakses internet hampir setiap hari, baik untuk tujuan belajar maupun hiburan. Hal ini membuat mereka rentan terhadap berbagai ancaman digital seperti perundungan online, penipuan digital, eksploitasi seksual daring, hingga pencurian identitas. Karena itu, DP3AKB menilai penting untuk memberikan edukasi langsung kepada anak-anak mengenai bahaya-bahaya tersebut melalui berbagai program yang dijalankan di sekolah, komunitas, dan kelompok belajar.

“Kami ingin memastikan anak-anak tidak menganggap setiap ruang digital yang mereka masuki sebagai tempat yang aman. Kesadaran akan potensi bahaya ini adalah pagar pertama yang perlu kami bangun melalui edukasi. Ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab orang tua,” lanjutnya.

Sebagai langkah lebih lanjut, DP3AKB juga mengedukasi anak-anak mengenai teknik dasar keamanan digital, seperti penggunaan kata sandi yang kuat, pengaturan privasi, serta cara menghindari tautan dan pesan mencurigakan. Nursyamsiarni menekankan bahwa edukasi ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga melibatkan kolaborasi dengan sekolah, komunitas digital, dan lembaga perlindungan anak.

“Kami bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk memastikan anak-anak mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai ancaman digital dan cara melindungi diri. Kami ingin memastikan bahwa anak-anak memiliki pengetahuan yang cukup untuk tetap aman di dunia maya,” jelasnya.

DP3AKB Balikpapan juga memfokuskan upaya untuk mengurangi kasus kejahatan siber terhadap anak dengan meningkatkan kesadaran dan keterampilan digital baik di lingkungan sekolah maupun keluarga. Sebagai bagian dari inisiatif ini, DP3AKB juga mengadakan pelatihan bagi guru dan relawan agar mereka bisa mendeteksi tanda-tanda perubahan perilaku pada anak yang berpotensi menjadi korban kejahatan digital.

“Kami ingin membangun generasi yang cerdas dan aman dalam menggunakan teknologi. Edukasi digital ini adalah investasi penting untuk melindungi masa depan mereka,” tambahnya.

Melalui program ini, DP3AKB Balikpapan berharap dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya mahir menggunakan teknologi, tetapi juga bijak dan terlindungi dari ancaman digital. (deb)