Perkuat Peran Guru dalam Cegah Kekerasan, SMPN 1 Balikpapan Mantapkan Budaya Sekolah Ramah Anak

Bakikpapan – SMPN 1 Balikpapan mengambil langkah strategis dalam memperkuat peran guru sebagai garda terdepan pencegahan kekerasan dan perundungan di lingkungan sekolah. Langkah tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan In House Training (IHT) yang menghadirkan narasumber dari DP3AKB Kota Balikpapan dengan fokus pada penguatan implementasi Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA).
Dalam pelatihan bertema “Sekolah Ruang Aman untuk Anak”, para pendidik dibekali pengetahuan, pemahaman, dan strategi praktis untuk menciptakan kelas yang aman secara psikologis dan bebas dari kekerasan. Konsep SRA menempatkan pendidik sebagai figur penting dalam membangun suasana belajar yang nyaman, menghargai martabat anak, dan menghindari praktik pendidikan yang bernada hukuman maupun diskriminatif.
Analis Kebijakan Ahli Muda DP3AKB Kota Balikpapan, Sofya Anita, menegaskan bahwa rasa aman merupakan fondasi keberhasilan proses pendidikan.
“Ketika ruang belajar bebas dari rasa takut, guru dapat mengajar dengan lebih optimal dan siswa mampu menyerap pelajaran dengan lebih baik tanpa tekanan emosional,” jelas Anita.
Ia menambahkan bahwa suasana kelas yang positif berpengaruh pada peningkatan produktivitas, prestasi, dan tumbuhnya keterampilan sosial serta karakter anak.
Pelaksanaan IHT ini memperkuat kesadaran para tenaga pendidik mengenai implementasi SRA yang tidak hanya berbicara soal fasilitas fisik, tetapi terutama soal pola interaksi guru dan peserta didik. Mulai dari komunikasi yang humanis, pengelolaan kelas yang suportif, hingga sistem pengawasan untuk mencegah perundungan di lingkungan sekolah.
“Sekolah adalah tempat anak tumbuh dan membangun karakter. Karena itu, budaya sekolah yang aman bukan hanya kebijakan, tetapi tanggung jawab kolektif seluruh pendidik,” tegas Sofya.
DP3AKB menyampaikan komitmennya untuk terus mendampingi sekolah-sekolah dalam penyusunan kebijakan, peningkatan kapasitas, serta edukasi berkelanjutan agar prinsip sekolah ramah anak dapat dilaksanakan secara konsisten.
Melalui penguatan budaya sekolah dan pemberdayaan guru dalam pencegahan kekerasan, SMPN 1 Balikpapan berharap tercipta lingkungan belajar yang penuh dukungan positif—tempat di mana setiap anak merasa dihargai, terlindungi, dan mampu berkembang optimal.
(Deb)




