kesatuan bangsa

Sosialisasi Pendidikan Politik Kesbangpol: Mendorong Partisipasi Mahasiswa dalam Demokrasi yang Sehat

Balikpapan – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Balikpapan menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Politik yang melibatkan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Balikpapan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran politik di kalangan generasi muda serta mendorong mereka untuk aktif berpartisipasi dalam proses demokrasi yang sehat.

Kepala Kesbangpol Kota Balikpapan, Sutadi, mengungkapkan bahwa pendidikan politik bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi juga tentang kepedulian terhadap masa depan bangsa. Ia berharap, melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga kualitas demokrasi Indonesia. Mahasiswa dari kampus-kampus seperti Institut Teknologi Kalimantan (ITK), STIE Madani Balikpapan, Universitas Mulia, dan STIE Balikpapan terlibat dalam sosialisasi ini.

“Politik bukan sekadar soal kekuasaan, tapi tentang tanggung jawab dan kepedulian terhadap masa depan bangsa. Partisipasi positif sangat diperlukan untuk mengimbangi dampak negatif politik yang berkembang di masyarakat,” kata Sutadi, Sabtu (11/10).

Sutadi menekankan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam membentuk karakter politik mahasiswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas. “Mahasiswa adalah pilar intelektual bangsa yang harus membawa perubahan. Mereka harus peduli terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka, bukan hanya terfokus pada kehidupan kampus dan rumah saja,” jelasnya.

Selama sosialisasi, Kesbangpol mengusung pendekatan interaktif dengan diskusi kelompok, simulasi kebijakan publik, dan sesi tanya jawab dengan narasumber ahli. Sutadi berharap kegiatan ini bisa membantu mahasiswa tidak hanya memahami teori politik, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sosial mereka.

“Meningkatnya partisipasi politik mahasiswa akan memperkuat demokrasi lokal. Kami berharap setelah mengikuti sosialisasi ini, mahasiswa bisa menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan integritas di masyarakat,” ujarnya.

Sutadi juga berharap kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari pada 13-15 Oktober 2025 ini mendapatkan antusiasme tinggi dari peserta. Pemerintah daerah menjadikan program ini sebagai kesempatan untuk membuka wawasan baru tentang pentingnya keterlibatan generasi muda dalam politik.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi penonton dalam politik, tetapi juga menjadi aktor yang kritis dan berani bersuara untuk kepentingan masyarakat,” tutup Sutadi. (deb)